SOLOPOS.COM - Sesaji berupa bunga kantil dan beras kuning dengan kertas bertuliskan nama desa dikirimkan ke lima desa di wilayah Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Selasa (28/11/2023). (Istimewa/Pri Hartono)

Solopos.com, SRAGEN — Belakangan ini perangkat Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, dihebohkan dengan temuan sesaji di wilayah mereka. Sesaji berupa bunga kantil dan beras kuning itu diduga ada kaitannya dengan kontestasi politik di Pemilu 2024 ini.

Sesaji itu dibungkus dalam kantor plastik. Di dalamnya juga terdapat kertas bertuliskan nama desa. Di Bedoro, sesaji itu ditemukan oleh salah satu perangkat desa di bawah pohon mangga di timur balai desa setempat pada Selasa (28/11/2023) kemarin. Temuan itu lantas dilaporkan ke Kades dan sempat membuat perangkat desa lain heboh.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Para perangkat Desa Bedoro ramai membicarakan hal itu kemudian dilaporkan ke saya. Mereka kemudian mengecek ke lokasi yang mungkin saja juga diletakkan sesaji, termasuk di rumah perangkat desa. Saya berpikir ini sesaji ini mesti tidak hanya di Bedoro,” ujar Kades Bedoro, Pri Hartono, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/11/2023).

Pri lantas mengirim foto bungkusan sesaji itu dan mengunggahnya ke grup WhatsApp perangkat desa se-Kecamatan Sambungmacan. Dari situ diketahui ternyata hal yang sama juga terjadi di desa-desa lain.

Seperti di Desa Banyurip ditemukan sesaji ditaruh di pot, di Desa Toyogo diselipkan di sela-sela tembok, dan di Desa Plumbon dibuang di rerumputan depan balai desa. Sementara di Desa Banaran sesaji itu masih lengkap dengan takirnya dari daun pisang.

“Di Banaran itu sesaji itu berisi kembang kantil, beras kuning, dan yang lainnya. Dugaan saya ini kemungkinan berkaitan dengan Pemilu 2024. Bunga kantil bagi orang Jawa itu simbol agar kantil atau terpikat. Mungkin biar pemilih satu desa itu kintil [ikut memilih] dengan orang yang menaruh sesaji,” ujar Pri.

Sejauh ini ia belum mendapat informasi siapa yang menaruh sesaji itu. “Selama 10 tahun jadi kepala desa ya baru kali ini ada kiriman bunga kantil,” katanya.

Sementara itu, Camat Sambungmacan, Budi Santoso, juga mengetahui adanya kiriman sesaji di sejumlah desa itu dari grup WhatsApp. Dia mengaku tidak tahu kondisi riilnya tetapi hanya melihat foto-foto yang dikirim perangkat dari lima desa itu.

“Menurut saya kemungkinan itu bukan teror, tetapi berupa doa atau harapan untuk keselamatan. Kalau dikatakan teror kok enggak karena sayang dengan bunga-bunga yang harum baunya itu. Cuma tendensi mengirim bunga itu yang belum diketahui,” jelasnya.

Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto, belum mendapatkan informasi apa pun terkait adanya sesaji itu. Selama ini, Widarto juga tidak mendapat informasi berkaitan dengan bunga-bunga, apalagi yang menyangkut soal teror.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya