Soloraya
Selasa, 18 Januari 2022 - 17:19 WIB

Waduh, Angka Kemiskinan di Klaten Naik 0,6 Persen

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN—Jumlah penduduk miskin di Klaten pada 2021 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebab meningkatnya penduduk miskin di Kabupaten Bersinar lantaran dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun, persentase jumlah penduduk miskin di Klaten pada 2020 sebesar 12,89 persen. Sementara, persentase penduduk miskin pada 2021 sebesar 13,49 persen.

Advertisement

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Klaten, Sunarna, mengatakan kenaikan angka kemiskinan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dia menjelaskan ada kenaikan angka kemiskinan di Klaten sebesar 0,6 persen dari 2020 ke 2021.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Tingkat Kemiskinan Klaten Naik 12,89%

Advertisement

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Tingkat Kemiskinan Klaten Naik 12,89%

“Kami bisa mengindikasikan ini dampak pandemi Covid-19 karena sebelum pandemi ada tren penurunan angka kemiskinan di Klaten dari tahun ke tahun. Kemudian ada pandemi angka kemiskinan naik. Kenaikan ini terjadi tidak hanya di Klaten tetapi hampir seluruh nasional. Termasuk pertumbuhan ekonomi semuanya turun dan kenaikan tingkat pengangguran,” kata Sunarna saat ditemui Solopos.com seusai kegiatan forum konsultasi publik rancangan awal RKPD Klaten 2023 di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (18/1/2022).

Sebelum 2020, angka kemiskinan di Klaten menunjukkan tren menurun. Pada 2017 sebesar 14,15 persen, 2018 sebesar 12,96 persen, dan 2019 sebesar 12,28 persen.

Advertisement

Baca Juga: Angka Kemiskinan Terus Turun, Klaten Terbaik Ketiga di Jateng

“Penurunan angka kemiskinan menjadi fokus prioritas untuk ditangani pada 2023 walau kami sudah mulai menangani tahun ini. Temanya kan pemulihan ekonomi berbasis ekonomi lokal, mulai penguatan ekonomi berbasis potensi lokal. Sektor wisata dikembangkan, pertanian, dari sektor perdagangan UMKM digerakkan. Masalah kegiatan seperti apa nanti ada tahapannya. Kemudian penanganan kemiskinan bagaimana masyarakat miskin itu kebutuhan dasar pokok mereka tercukupi. Kemudian mereka perlu penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan sehingga perlu ada pelatihan. Selain itu sarana kebutuhan dasar mereka juga tercukupi,” kata Sunarna.

Sunarna mengatakan program penanganan kemiskinan sudah bergulir dari tahun ke tahun. Namun, upaya penanganan terus digencarkan termasuk pada 2022.

Advertisement

Sunarna menjelaskan salah satu kegiatan penanganan kemiskinan yakni pengentasan warga yang masuk kategori miskin ekstrem yang ditangani dari tingkat pemerintah desa hingga pusat. Di Klaten, sebaran warga yang masuk kategori miskin ekstrem itu berada di 25 desa yang tersebar di lima kecamatan.

Baca Juga: KEMISKINAN KLATEN: Pastikan Jumlah Warga Miskin, BPS Klaten Lakukan Verifikasi Data

“Miskin ekstrem ini mereka yang masuk desil 1, sangat miskin. Datanya ditentukan dari pemerintah pusat dan jumlahnya tidak banyak ada 100-an keluarga. Sekarang proses verifikasi dari dinas sosial. Setelah verifikasi data, nanti dilakukan intervensi kebutuhan dasar mereka yang masih kurang apa agar bisa segera terbebas dari kemiskinan,” kata dia.

Advertisement

Sunarna berharap melalui intervensi yang melibatkan berbagai pihak, dia berharap angka kemiskinan di Klaten bisa kembali turun pada 2023.

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan meningkatnya angka kemiskinan karena dampak pandemi Covid-19. “Penurunan angka kemiskinan ini harus digenjot melalui program-program. Secara teknis di OPD yang menjalankan program. Kami akan terus mendorong. Kami akan mengecek apakah program yang dijalankan sudah menyambung atau belum. Harapan kami kalau bisa persentase angka kemiskinan di Klaten ini tinggal satu digit saja,” kata dia.

Baca Juga: 5.153 Keluarga di Klaten Lulus Dari Kemiskinan

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penurunan angka kemiskinan terus digenjot melalui program yang digulirkan di masing-masing OPD. “Dimulai pada dari perubahan 2022, kami genjot penurunan angka kemiskinan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif