SOLOPOS.COM - Pedagang kembali beraktivitas di Pasar Gede, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa (8/12/2020). Belum semua pedagang mulai aktif berjualan setelah penutupan pasar sementara selama tujuh hari. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Para pedagang di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan penurunan omzet yang cukup signifikan. Meskipun status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah menurun, hal ini rupanya dirasa tidak begitu berdampak pada pendapatan para pedagang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (10/12/2021), kondisi Pasar Gede Solo cukup lengang. Hanya beberapa orang saja yang datang berbelanja ke pasar tradisional legendaris di Kota Solo itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah seorang pedagang empon-empon, Sartini, mengatakan kondisi pasar cenderung sepi, tidak seperti sebelum pandemi Covid-19 merebak. Jika dulu pada awal pandemi banyak pembeli mencari empon-empon, saat ini permintaan pun cenderung menurun. Sartini menduga orang-orang mulai bosan mengonsumsi jamu.

“Pasar ya begini-begini saja. Cenderung sepi sejak pandemi, enggak seperti biasanya,” terang Sartini saat berbincang dengan Solopos.com.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa UNS Solo Bikin Aplikasi Jasa Antar Sayuran Online

Sartini merupakan salah satu pedagang yang sudah lama mencari peruntungan di Pasar Gede Solo. Wanita 63 tahun asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu pun tetap semangat mengais rezeki meski kondisi pasar tidak seramai dulu.

Kios Sartini tak besar, sekitar 2 meter x 2 meter tanpa sekat. Berbeda dengan pasar rakyat lain di Solo, tidak ada sekat-sekat kios di Pasar Gede. Pembatas antar-pedagang hanyalah barang dagangan. Jika sedang tidak ada pembeli, Sartini duduk-duduk sambil mengobrol dengan pedagang di sebelahnya.

Rasa sedih karena pasar sepi juga disampaikan Yani, pedagang intip di kios area luar Pasar Gede. Dia mengatakan omzetnya menurun hingga 50 persen sejak pandemi.

Baca Juga: Naik Fluktuatif, Harga Cabai Rawit Merah di Solo Tembus Rp60.000/Kg

“Sekarang kalau hari biasa gini pasarnya sepi. Kalau Sabtu-Minggu lumayan ramai, tapi tidak seramai biasanya. Omzet saya turun hampir separuh,” tutur dia sembari menggoreng intip.

Sartini dan Yani berharap kondisi pandemi segera berakhir, sehingga perekonomian kembali menggeliat seperti dulu lagi. “Harapannya pandemi ini segera berakhir. Saya sudah lama jualan di sini. Masih ada beberapa pelanggan lama yang sering datang ke sini untuk belanja,” sambung Sartini.

Bagi para pedagang di Pasar Gede, berdagang bukan hanya soal mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi juga sudah menjadi bagian dari napas hidup untuk melayani sesama manusia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya