SOLOPOS.COM - Warga memadati jembatan Pasar Gede Solo untuk berswafoto saat lampion dinyalakan, Minggu (30/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Masyarakat memadati kompleks Pasar Gede dan halaman Balai Kota Solo untuk menyaksikan lampion Tahun Baru Imlek yang mulai dinyalakan pada Minggu (30/1/2022) malam.

Sayangnya, euforia menyambut kemeriahan Tahun Baru Imlek tersebut diwarnai sejumlah pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Di antaranya berkerumun tanpa menjaga jarak hingga nekat tidak mengenakan masker.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Solo, Sumartono Hadinoto, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (30/1/2022), mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi masih pandemi. Terlebih lonjakan kasus Covid-19 terus naik beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Kawasan Pasar Gede Solo Ramai Orang Nonton Lampion Imlek, Jalan Macet

Sumartono hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat kerumunan yang terjadi. Hasil pantauannya pada hari pertama penyalaan lampion Imlek sudah ia laporkan kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

“Kami kan sebetulnya memang belum siap melaksanakan. Ini cukup mendadak, perintah Wali Kota. Tentunya kami [panitia Imlek Bersama 2022] harus mendukung kebijakan Pemkot Solo,” kata Sumartono.

Sumartono mengapresiasi dukungan agar semua event Tahun Baru Imlek segera digelar kembali di Solo. “Ini sudah saya laporkan ke Wali Kota. Mungkin ke depan bakal ada penjagaan ketat dengan cara persuasif,” ujarnya.

Baca Juga: Buat yang Mau Wisata Lampion Imlek, Dapat Pesan dari Kapolresta Solo

Tim Panitia Imlek Bersama 2022 sebenarnya tidak melarang warga untuk selfie berlatar lampion, asalkan mau menaati prokes pencegahan Covid-19. Panitia juga bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk memecah kerumunan massa.

Memecah Kerumunan

Salah satunya dengan memasang lampion di sekitar Pucang Sawit dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). “Ya tujuannya agar tidak kumpul semua di sini [Pasar Gede],” kata Sumartono.

Pada tahun ini pantia juga tidak membuka stand jualan untuk menghindari tumpukan kerumunan. Namun, nyatanya banyak pedagang kaki lima (PKL) dadakan yang menyerbu kawasan tersebut.

Baca Juga: Wow! Lampion Shio Macan Hiasi Plaza Balai Kota Solo Sambut Imlek

Kebanyakan penjual makanan dan minuman yang disiapkan untuk pengunjung. Sumartono menambahkan Tahun Baru Imlek kali ini di Kota Solo dimeriahkan 1.000 lampion hingga akhir Februari. Ada pula lampion shio harimau di depan Kantor Balai Kota dan jembatan baru Ketandan serta dewa uang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, mayoritas pengunjung mengabaikan aturan jaga jarak dalam kerumunan di depan Pasar Gede dan Balai Kota Solo. Beberapa bahkan nekat tidak mengenakan masker.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Imlek, Bangunan Pasar Gede Solo Dihias Lampion

Masyarakat mulai masuk ke kawasan lampion sejak pukul 19.00 WIB. Aparat kepolisian turut berjaga. Namun, kerumunun tak bisa dihindari. Banyak orang berhenti di pinggir jalan sembari menikmati makanan dan melihat lampion. Ada juga yang berburu spot foto dan selfie hingga mengganggu pengendara yang lewat.

Kondisi tersebut sempat menimbulkan kemacetan di area Pasar Gede hingga Gladak. Antrean mobil mengular dari perempatan Warung Pelem menuju Balai Kota Solo. Beberapa pengendara bahkan terlihat berputar balik untuk mencari jalan alternatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya