SOLOPOS.COM - Warga terdampak banjir mengungsi di kompleks Kantor Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Jumat (17/12/2021). Beberapa Balita mulai mengalami batuk dan pilek (bapil) sedangkan lansia mengalami sakit kembung. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Selama sepekan terakhir, sejumlah perkampungan di Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Klaten, tiga kali kebanjiran. Banjir terparah terjadi pada Kamis (16/12/2021) sore.

Pada Kamis (9/12/2021) dan Jumat (10/12/2021), sejumlah permukiman di desa tersebut kebanjiran. Kali terakhir banjir terjadi pada Kamis (16/12/2021) sore. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Buntung yang tak mampu menampung debit air akibat intensitas hujan yang tinggi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu warga Dukuh Pacing Tengah, Legiman, 70, menjelaskan perkampungannya berjarak sekitar 100 meter dari sungai. Pada pekan lalu, banjir sudah terjadi hingga masuk rumah.

Baca Juga: Korban Banjir di Carikan Juwiring Klaten Mulai Terserang Penyakit

“Kamis dan Jumat [pekan lalu] sudah banjir. Semua kejadian air masuk rumah. Tetapi yang paling besar kemarin [banjir pada Kamis (16/12/2021) sore],” kata Legiman saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (17/12/2021).

Legiman menuturkan ketinggian air di dalam rumah mencapai sekitar 60 sentimeter saat banjir terjadi pada Kamis sore. Namun, dia memilih bertahan di teras rumah, duduk pada pagar teras menunggu air surut pada Jumat dini hari.

“Air mulai surut pukul 24.00 WIB. Air benar-benar sudah surut sekitar pukul 02.00 WIB,” kada dia. Warga lainnya, Daliman, 60, mengatakan debit air di permukiman cepat meningkat saat banjir terjadi pada Kamis sore.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan, SAR Solo Gelar Simulasi Penanganan Korban Banjir

“Kejadiannya kemarin sekitar pukul 16.30 WIB itu air sudah masuk rumah. Ini dari luapan air sungai. Sebenarnya hujan tidak seberapa. Tetapi permukaan air sangat cepat naiknya,” jelas dia.

Kepala Desa (Kades) Carikan sekaligus warga Dukuh Pacing Tengah, Katiyono, mengatakan banjir sudah kali ketiga terjadi selama sepekan terakhir terutama pada permukiman di wilayah Dukuh Pacing Tengah. Banjir terbesar terjadi pada Kamis sore hingga membuat sebagian besar wilayah di Carikan kebanjiran.

Pada banjir pekan lalu, genangan air masuk rumah setinggi lutut orang dewasa. Sementara, ketinggian air di dalam rumah saat banjir Kamis sore mencapai sekitar 50 sentimeter.

Baca Juga: Rumah Terendam Banjir, Puluhan Warga Kingkang Klaten Mengungsi

“Pekan lalu sudah banjir. Kemudian terang [tidak ada hujan]. Tetapi hujan lagi ini kembali terjadi banjir,” kata dia.

Selain faktor derasnya guyuran hujan dan banyaknya kiriman air di sungai pada daerah hulu, banjir disebabkan sampah berupa rumpun bambu yang hanyut ke sungai. Penyempitan sungai lantaran ada sejumlah bangunan yang terlalu mepet ke sungai disebut-sebut menjadi penyebab lain banjir tersebut terjadi.

Sebelumnya ada sekitar 30 warga asal Dukuh Pacing Tengah yang mengungsi di kantor desa pada Kamis malam. Hingga Jumat pagi, ada 20 warga yang bertahan di kantor desa, rata-rata lansia dan balita. Sementara, warga lainnya pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur yang terbawa banjir.

Baca Juga: Wilayah Wonosari dan Juwiring Tergenang Banjir Sesaat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya