Soloraya
Selasa, 22 Maret 2022 - 11:33 WIB

Waduh! Dinas Kesehatan Solo Sebut 2 Orang Meninggal Akibat DBD

Wahyu Prakoso  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih. (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota Solo atau DKK Solo mencatat dua kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kota Solo.

Oleh karena itu, warga diminta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah DBD. Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan dua orang meninggal itu masing-masing dari Kelurahan Jebres dan satu kelurahan di wilayah Solo utara.

Advertisement

Dia mengaku tidak mengingat satu kelurahan di wilayah Solo utara tersebut saat diwawancarai wartawan pada Senin (21/3/2022). Namun, Siti menyampaikan jumlah kasus DBD di Kota Solo sebanyak 19 kasus sejak awal tahun sampai Senin (21/3/2022). “Jentik nyamuk bisa berkembang biak dalam genangan air. Air tergenang itu, tidak memandang kotor dan bersih,” kata dia Senin.

Baca Juga : Tak Hanya Covid-19, Wali Kota Solo Gibran Ternyata Juga Kena DBD

Advertisement

Baca Juga : Tak Hanya Covid-19, Wali Kota Solo Gibran Ternyata Juga Kena DBD

Dia mengatakan orang yang tergigit nyamuk bisa di lingkungan rumah atau di tempat melakukan aktivitas atau kasus impor. Petugas kesehatan selalu mencari indeks kasus pasien DBD apakah di rumah atau kasus impor.

Sementara itu, lanjut Ning, tidak semua kasus DBD dianjurkan melakukan pengasapan/fogging. Fogging dilakukan pada sumber penularan dari indeks kasus. “Semprot itu zat kimia di mana zat kimia bisa resisten. Bagaimana kalau penggemar burung, kucing, kalau lansia? Kalau disemprot semua harus keluar,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, pengasapan dilakukan di dalam rumah dengan kondisi pintu terbuka. Nyamuk biasanya bisa terbang dengan jangkauan 200 meter. Untuk itu, pengasapan dilakukan dengan radius 100 meter dari sumber penularan.

“NGO [lembaga swadaya masyarakat] luar negeri tidak mau membantu mengatasi DBD karena DBD berkaitan dengan perilaku manusia. Kalau perilaku hidup bersih maka DBD tidak ada,” paparnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat (4/3/2022). Usut punya usut, di saat bersamaan, orang nomor satu di Pemkot Solo itu juga terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Advertisement

Baca Juga : Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Tiga Penyakit Ini

Gibran membutuhkan waktu lebih dari dua pekan sampai benar-benar sembuh pada Sabtu (18/3/2022). Hal itu diungkapkan Gibran saat diwawancarai wartawan seusai menghadiri acara peringatan Hari Lahir ke-40 Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) di Kartopuran, Serengan, Solo, Minggu (20/3/2022).

Terpisah, puluhan warga mendeklarasikan Jebres Sikat Jentik Perangi Demam Berdarah untuk Surakarta atau disingkat Sitik Prahara pada Kamis (17/3/2022). Lurah Jebres, Lanang Aji Laksito, mengatakan deklarasi dilakukan di Taman Cerdas Kelurahan Jebres. Tujuannya semua warga Jebres bergerak supaya tidak ada kasus DBD.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif