SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 22 SMP negeri atau 44,90% dari 49 total SMPN di Kabupaten Sragen kekurangan siswa. Kuota siswa di 22 SMPN itu tak terpenuhi dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 yang berakhir pada Jumat (24/6/2022) lalu.

Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen tidak akan membuka PPDB gelombang II. Hasil PPDB tersebut harus diterima SMP-SMP negeri tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Data sementara, SMP negeri yang belum terpenuhi kuotanya sebanyak 22 SMP dari 49 SMP negeri di Sragen. Sebanyak 22 SMP yang kekurangan siswa itu mayoritas berada di daerah pinggiran,” jelas Wakil Ketua Panitia PPDB Online Sragen 2022, Sukisno, Sabtu (25/6/2022).

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen ini mengatakan kekurangan siswa di puluhan SMP negeri itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya faktor orang tua yang memilih sekolah yang dianggap favorit. Tetapi ada juga orang tua yang salah memilih jalur.

Baca Juga: Aduan PPDB Online di Sragen Membeludak, Ini Masalahnya

SMP negeri yang kekurangan siswa, menurutnya, harus menerima apa adanya karena tidak boleh membuka PPDB gelombang II. Dia mengungkapkan jumlah SMP negeri yang kekurangan siswa pada 2022 bertambah satu sekolah. Dari 22 SMP negeri itu, sebut dia, ada satu SMP di Kota Sragen yang kekurangan siswa, yakni SMPN 3 Sragen.

“SMPN 3 Sragen ini memang menjadi pekerjaan rumah bagi Disdikbud Sragen karena belum menjadi pilihan favorit masyarakat. Pada tahun lalu juga kekurangan siswa. Pada PPDB 2022 ini sebenarnya sudah diarahkan bisa menampung siswa dari Tangkil, Kedungupit, hingga Gabus. Tetapi kenyataan bukan menjadi pilihan favorit anak dan orang tua,” ujarnya.

Salah satu sekolah yang kekurangan siswa adalah SMPN 2 Kalijambe. Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 2 Kalijambe, Johan Wahyudi, mengaku hanya ada 89 siswa yang mendaftar pada PPDB Online 2022. Padahal kuotanya 128 siswa.

Bukan Kali Pertama

Kekurangan siswa ini bukan kali yang pertama dialami SMPN 2 Kalijambe. Tahun lalu dari kuota 128 orang hanya terpenuhi 105 anak.

Baca Juga: PPDB Ditutup, 27 SMP Negeri-Swasta Sukoharjo Masih Kekurangan Murid

“Kekurangan siswa itu banyak faktornya. Jumlah lulusan SD di wilayah Kalijambe terbatas. Di daerah saya dan sekitar sekolah saya, ada delapan SMP/MTs negeri dan swasta. Artinya, kuotanya besar tetapi peminatnya sedikit. Itu pun berkurang karena banyak anak lulusan SD yang memilih sekolah di kota. Jadi persaingan di Kalijambe itu berat,” ujar Johan.

Sementara itu, Sukisno menerangkan meskipun PPDB sudah berakhir tetapi masih ada tahapan verifikasi dan aduan masyarakat yang dibuka Sabtu-Senin (25-27/6/2022). Hasil final PPDB itu akan diumumkan pada Selasa (28/6/2022).

“Pengumuman itu akan ditempel di sekolah dengan tanda tangan kepala sekolah dan mengetahui Kepala Disdikbud,” katanya.

Hingga pendaftaran berakhir jumlah pendaftar yang lewat jalur zonasi ada 6.752 orang. Pendaftar lewat jalur prestasi ada 1.886 orang dan jalur perpindahan tugas orang tua sebanyak 28 orang. Kemudia jalur afirmasi keluarga kurang mampu (KKM) sebanyak 817 orang, jalur afirmasi panti-disabilitas 1 orang, dan jalur afirmasi anak yatim karena Covid-19 sebanyak 14 orang. Terakhir, jalur afirmasi nakes Covid-19 sebanyak 42 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya