SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbincang dengan salah satu pedagang di Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa7/2/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti beras dan cabai di pasar tradisional Klaten mulai terkerek naik. Sementara itu, keberadaan produk minyak goreng bersubsidi Minyakita juga langka di pasaran.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten per Selasa (7/2/2023), beras cap IRC4 naik Rp500 dari semula Rp11.500 per kg menjadi Rp12.000 per kg. Beras cap C4 naik Rp1.000 dari semula Rp12.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Harga minyak goreng merek Minyakita Rp16.000 per liter. Harga minyak goreng curah Rp13.500 per liter dan  minyak goreng premium Rp19.000 per liter.

Harga telur ayam ras stabil Rp26.000 per kg. Harga cabai merah besar naik dari Rp40.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg. Harga cabai merah keriting Rp42.000 per kg. Harga cabai rawit merah naik dari Rp55.000 per kg menjadi Rp60.000 per kg.

Kemudian harga bawang putih kating Rp30.000 per kg, bawang putih Rp19.000 per kg. Sementara harga bawang merah naik dari Rp44.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg

Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras dan cabai itu diakui Bupati Klaten, Sri Mulyani, seusai menggelar pantauan harga di Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa (7/2/2023).

Pada kesempatan itu, Mulyani sempat berbincang dengan sejumlah pedagang. “Pantauan saya dan tim saya langsung dialog dengan pedagang, kondisi komoditas pangan mengalami kenaikan,” kata Mulyani.

Meski ada kenaikan harga, Mulyani mengatakan stok barang kebutuhan pokok masih mencukupi termasuk stok beras. Namun, dia mengakui stok minyak goreng merek Minyakita kini terbatas. “Yang agak langka itu Minyakita,” jelas dia.

Mulyani menjelaskan Pemkab masih mengkaji ihwal operasi pasar. Namun, saat ini dia menilai stok barang masih tersedia dan kenaikan harga masih wajar. “Kalau kondisinya naik signifikan dan memang langka, baru dilakukan operasi pasar,” ungkap dia.

Mulyani mengimbau pedagang dan distributor tak memainkan harga. “Kondisi ini sudah sulit pascapandemi, distributor maupun pedagang jangan memainkan harga. Naik boleh kalau memang kondisinya harus dinaikkan tetapi jangan sampai signifikan,” ujar dia.

Salah satu pedagang di Pasar Srago, Klaten, Watik, mengatakan harga beras jenis IR64 naik dari semula Rp12.500 per kg menjadi Rp13.000 per kg. “Naik karena tidak ada stok dan tidak ada pengiriman,” ungkap dia.

Watik juga menjelaskan harga bawang putih naik dari Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kg. Bawang merah Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kg. Sementara, harga minyak sawit saat ini Rp15.000 per liter.

Harga minyak goreng merek Minyakita dari sebelumnya Rp14.000 per liter menjadi Rp15.000 per liter. Padahal harga eceran tertinggi (HET) Minyakita dibanderol Rp14.000 per liter.

“Stok Minyakita kosong sekitar dua pekan ini tidak ada [terutama kemasan botol atau 1 liter]. Kalau permintaan sebenarnya banyak,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya