SOLOPOS.COM - Wakil Bupati, Wahyu Irawan, bersama Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dan tim JKPD mengecek makanan di pasar tradisional dan swalayan, Selasa (11/4/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Boyolali melaksanakan inspeksi mendadak atau sidak jelang Lebaran di pasar tradisional dan swalayan di wilayah itu pada Selasa (11/4/2023).

Dalam sidak tersebut, ditemukan makanan yang tak layak konsumsi seperti berjamur dan kemasan rusak. Tim JKPD Boyolali terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kemudian Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP serta dari Polres Boyolali dilibatkan dalam sidak tersebut. Tim melakukan sidak di Pasar Boyolali Kota dan swalayan Mitra.

Wakil Bupati, Wahyu Irawan, bersama Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, turut serta melaksanakan pemantauan dan pengawasan di pasar dan toko swalayan itu.

“Ini dalam rangka menjamin keamanan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat menjelang Lebaran,” ujar Wabup Iwan kepada wartawan di minimarket Mitra pada sela-sela acara.

Iwan menjelaskan ada beberapa temuan yang didapat tim seperti kemasan yang sudah rusak walaupun masa kedaluwarsanya masih berlaku. Selain itu, ada juga roti yang berjamur.

Makanan yang sudah tidak layak konsumsi tersebut, lanjut Iwan, ditarik oleh tim dan akan dimusnahkan agar tidak dikonsumsi masyarakat. “Jangan sampai nanti Lebaran malah keracunan makanan dan sebagainya. Itu tugas pemerintah didampingi kepolisian melaksanakan pemantauan di lapangan,” kata dia.

Kemudian, di pasar tradisional, Iwan menjelaskan tim menemukan daging basah akan tetapi masih dalam batas aman dan layak konsumsi. Selain itu, tim juga mengedukasi tentang penyembelihan daging yang baik. Ia mengatakan dalam sidak juga tidak ditemukan daging sapi glonggongan.

“Daging sapi glonggongan enggak ada. Tadi juga sudah disampaikan kaitannya daging sapi glonggongan. Pedagang juga sudah diedukasi, ya aja glonggongan lah [Ya jangan glonggongan],” kata dia.

Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengungkapkan pemantauan di pasar dna swalayan itu juga untuk mengecek kesiapan terkait sembako dan bahan pangan lainnya hingga akhir bulan, terutama saat Lebaran.

“Dalam monitor kami bersama Pak Wakil Bupati, Dinas Ketahanan Pangan, dan Perdagangan Perindustrian, itu ketersediaan pangan mencukupi dan tidak ada gejolak terkait kenaikan harga maupun pendistribusiannya,” jelasnya.

Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena Polres akan memastikan pendistribusian bahan makanan tidak terganggu. Petrus mengungkapkan Polres Boyolali bersama Pemkab akan terus memantau atau memonitor peredaran dan stok pangan.

“Misalkan ada gejolak terkait salah satu bahan makanan pangan yang [harganya] meningkat atau melambung tinggi, itu pasti ada yang mengganggu baik dari pendistribusian atau hal yang lain. Dari hasil pendalaman yang kami lakukan tidak ada hal yang mengganggu pendistribusian,” jelasnya.

Sebagai informasi, sidak tim JKPD Boyolali dilaksanakan secara sampling di 10 kecamatan se-Kabupaten Boyolali mulai Senin-Kamis (10-14/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya