SOLOPOS.COM - Kondisi pagar bagian belakang Stadion Pringgodani hampir roboh, Kamis (17/8/2023). Pemkab Wonogiri diminta segera merehabilitasi stadion tersebut. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kondisi pagar Stadion Pringgodani di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, hampir roboh. Stadion utama yang dimiliki Wonogiri itu butuh penanganan segera.

Pantauan Solopos.com di Stadion Pringgodani, Kamis (17/8/2023), beberapa bagian pagar di sisi belakang stadion miring dan hampir roboh. Pagar-pagar yang hampir roboh itu ditopang galah bambu agar tetap berdiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di pagar itu pula terdapat spanduk yang bertuliskan larangan untuk bersandar di pagar tersebut karena rawan roboh. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Wonogiri, Eko Budi Santoso, mengatakan kondisi pagar di beberapa sisi Stadion Pringgodani saat ini memprihatinkan.

Tembok-tembok yang menjadi pembatas stadion sudah doyong ke sisi luar. Informasi yang dia dapatkan, kondisi tembok yang seperti itu sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.

“Kemarin saya lihat, kondisinya memprihatinkan. Kami harap Pemkab Wonogiri bisa segera menangani itu,” kata Eko saat dihubungi Solopos.com, Jumat (18/8/2023).

Menurut Eko, Stadion Pringgodani merupakan stadion terbaik yang dimiliki Wonogiri. Stadion itu masih aktif digunakan untuk kegiatan olahraga sepak bola maupun lainnya.

Mengingat fungsinya yang sangat penting, Eko mengatakan sudah sepatutnya Pemkab memperhatikan fasilitas olahraga tersebut. Eko menyebut bidang olahraga merupakan salah satu pembentuk wajah suatu daerah.

Maka Pemkab Wonogiri diharapkan tidak memandang remeh bidang ini. Salah satu upaya dukungan itu sebaiknya diwujudkan dengan menyediakan fasilitas olahraga yang baik, aman, dan nyaman.

“Karena itu wewenangnya Disporapar [Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata], kami sudah koordinasi dengan mereka. Bicara dengan beliau-beliau, kami sampaikan kalau bisa segera dibenahi itu. Sudah sering kami sampaikan,”ujar dia.

Terakhir Direvitalisasi 2006

Dia menambahkan sebagai stadion utama Wonogiri, Stadion Pringgodani juga belum dilengkapi dengan kamar ganti atlet. Dia berharap Pemkab Wonogiri bisa meningkatkan fasilitas di stadion tersebut.

Berdasarkan data Disporapar Wonogiri, kali terakhir stadion tersebut direhabilitasi sekitar 17 tahun lalu atau pada 2006. Rehabilitasi itu menghabiskan anggaran senilai total Rp1,27 miliar. 

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku sudah mengetahui kondisi pagar pembatas Stadion Pringgodani yang hampir roboh di bagian belakang tersebut. Pemkab sudah berencana untuk merehabilitasi stadion, bahkan merevitalisasi.

Saat ini Pemkab sudah mengajukan proposal ke pemerintah pusat untuk merealisasikan revitalisasi itu.

“Kalau [nilai anggaran] hanya Rp5 miliar sampai Rp7 miliar, tidak mengubah apa pun. Kami sudah ajukan proposal ke pusat. Semoga nanti bisa disetujui. Semoga pada  2024 nanti sudah bisa diintervensi,” kata Joko Sutopo.

Menurut Bupati yang akrab disapa Jekek itu, anggaran untuk revitalisasi itu butuh minimal Rp15 miliar. Dalam pengajuan itu, Pemkab juga sudah menyertakan DED [detail engineering design] revitalisasi stadion itu.

“Sudah kami konsultasikan, DED-nya sudah ada. Mungkin nanti ada jogging track di luar stadion. Bisa ada ruang bermain anak juga. Dengan begitu nantinya Stadion Pringgondani menjadi ruang publik yang terintegrasi,” ujar dia.

Menurutnya, rencana revitalisasi itu juga bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas olahraga di Wonogiri. Kelak stadion itu bisa memfasilitasi berbagai cabang olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya