Soloraya
Kamis, 8 Juni 2023 - 13:41 WIB

Waduh! Ratusan Warga Lereng Merapi Kemalang Klaten Mulai Krisis Air Bersih

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Klaten mengisi air bersih ke bak penampungan umum di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kamis (8/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang berada di lereng Gunung Merapi mulai mengalami krisis air bersih pada musim kemarai ini. Pemerintah desa setempat mengajukan permintaan bantuan air ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten.

BPBD telah mengirimkan bantuan dua tangki air bersih ke desa tersebut pada Kamis (8/6/2023). Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan dropping air bersih yang menyasar ke Desa Tlogowatu baru kali pertama selama memasuki kemarau ini.

Advertisement

Hingga kini, BPBD Klaten baru menerima pengajuan permintaan dropping air bersih dari Desa Tlogowatu. “Sasarannya ke Dukuh Narum Kidul, RT 005/RW 007, dan Dukuh Sidomuluk sesuai permintaan Kades melalui surat ke BPBD Klaten,” kata Nur Tjahjono saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Nur Tjahjono mengatakan penyaluran air bersih ke wilayah lereng Merapi di Klaten itu diarahkan ke fasilitas umum di desa setempat. “Nanti perangkat desa mengarahkan kepada warga yang ingin mengambil air bersih secara bersama-sama,” kata Nur Tjahjono.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan ada lima truk tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter yang disiapkan BPBD untuk menyalurkan bantuan air bersih ke berbagai wilayah yang membutuhkan.

Advertisement

Pemkab menyiapkan anggaran sekitar Rp350 juta dengan asumsi bisa digunakan untuk dropping air bersih sebanyak 400 rit. Ditemui sebelumnya, Kades Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Suprat Widoyo, mengatakan krisis air bersih pada kemarau ini mulai terjadi sejak akhir Mei 2023.

Menindaklanjuti kondisi itu, pemerintah desa setempat mengajukan bantuan air bersih ke BPBD. Bantuan diarahkan ke bak-bak penampungan air bersih yang digunakan untuk umum sebanyak 30 unit dan tersebar di setiap wilayah RT di Tlogowatu.

“Ada sekitar 800 keluarga yang mulai mengalami krisis air bersih,” ungkap dia. Suprat mengatakan warga mulai beli air bersih dengan harga rata-rata Rp170.000-Rp200.000 per tangki.

Advertisement

Itu pun warga harus mengantre. “Karena armada tangki juga terbatas, kemudian sumurnya [untuk mengisi air bersih ke tangki] juga harus antre. Antrenya itu tergantung, bisa satu atau dua hari,” ungkap dia.

Tlogowatu merupakan salah satu desa di lereng Gunung Merapi yang menjadi langganan krisis air bersih setiap kemarau tiba. Soal sumber air bersih di Tlogowatu, Suprat mengatakan dari 10 RW hanya ada satu sumber air bersih berupa sumur dalam yang hanya mencukupi untuk satu wilayah RW.

“Yang menikmati sumur dalam itu satu RW. Itu saja yang satu RT warganya harus mengambil air [tidak bisa tersalur langsung ke rumah] karena tempatnya agak tinggi,” jelas Suprat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif