SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (Solopos/Mariyana Ricky)

Solopos.com, SOLO — Lonjakan kasus Covid-19 Varian Omicron di Kota Solo turut berdampak pada tenaga kesehatan atau nakes yang bertugas sebagai garda terdepan pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Hingga pekan ketiga Februari, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat seratusan tenaga kesehatan terpapar virus Corona. Mereka tersebar di 15 dari 17 puskesmas dan empat rumah sakit (RS). Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berupaya membikin gedung isolasi terpusat (isoter) khusus untuk nakes.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, menyebut salah satu puskesmas bahkan melapor ada 12 nakesnya yang terpapar Covid-19. “Kami mendata empat RS, kemudian 15 puskesmas, di internal DKK juga ada,” katanya kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga: 9 Pasien Covid-19 Solo Meninggal pada Februari, DKK: Fatalitas Rendah

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan kalau banyak nakes yang terpapar dikhawatirkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan RS akan terganggu. Bukan hanya vaksinasi maupun penanganan Covid-19, tapi juga program kesehatan lain.

“Apalagi selama beberapa hari ini, pasien puskesmas yang batuk pilek itu bertambah. Kalau gejalanya mengarah ke Covid-19, mereka harus diuji swab,” ujarnya.

Ning menyampaikan meski banyak nakes Solo yang terpapar Covid-19, pelayanan di puskesmas tetap buka kecuali jika jumlah nakes yang terpapar lebih banyak daripada yang sehat. Meski begitu, pelayanan puskesmas pembantu terpaksa ditutup karena petugasnya ditarik ke puskesmas induk.

Baca Juga: 4,5 Bulan Nikmati Pelonggaran, PPKM Soloraya Naik Lagi ke Level 3

Gedung Isoter Khusus Nakes

“Memang ada yang pelayanan umum buka, tapi tidak melayani vaksinasi. Kami enggak bisa memprediksi kapan pelayanan bisa normal, karena prinsipnya penanganan sama, ada tracing dan exit test,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ning menyampaikan keberadaan gedung isoter khusus nakes sangat penting, mengingat tak semuanya memiliki rumah yang bisa digunakan untuk isolasi mandiri. Belum lagi, para nakes yang indekos atau mengontrak atau huniannya tidak terlalu luas.

Sejumlah alternatif lokasi yang dibidik adalah hostel atau losmen. Selain itu, tidak semua nakes bisa isolasi mandiri, tapi juga butuh perawatan intensif.

Baca Juga: PPKM Soloraya Naik ke Level 3, Ada Pengetatan Lagi?

“Staf puskesmas kecil itu biasanya berjumlah 25 orang, kalau puskesmas rawat inap bisa 40-an orang. Makanya, kalau ada yang terpapar, pelayanan terganggu mengingat kegiatannya yang banyak,” ucap Ning.

Tugas nakes puskesmas, di antaranya vaksinasi, tracing, testing, dan treatment, kemudian, mengantar jemput pasien Covid-19 yang dirujuk ke gedung isoter di Solo dan pengawasan warga yang menjalani isolasi mandiri.

Pengurangan Jam Kerja

Ia kemudian menyebut soal imbauan pengurangan jam kerja oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna mengurangi kontak dengan pasien namun belum bisa dilakukan. “Edaran dari PB IDI untuk mengatur jam istirahat, tapi kan enggak bisa. Begitu selesai jam kerja, mereka melaksanakan tugas lain, tracing, pemantauan pasien, dan sebagainya,” terangnya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Solo Melonjak Terus, Gibran Dilema

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengaku bakal berkonsultasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk meminta rekomendasi hotel atau losmen yang cocok untuk isoter nakes yang terpapar Covid-19.

“Kami segera memilih mana lokasinya. Pilihannya kan hotel melati karena menyesuaikan anggaran. Yang penting tempatnya untuk isoter juga penjagaan, termasuk juga lingkungan sekitar. Sesuai arahan DKK, jumlah kamarnya 30-50 unit, di satu tempat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya