Soloraya
Senin, 28 September 2020 - 18:09 WIB

Waduh! Setelah Solo Kini Muncul Klaster Keluarga di Wonogiri

Aris Munandar  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keluarga (pictagram)

Solopos.com,WONOGIRI -- Setelah dikabarkan merebak di Kota Solo, kini penyebaran Covid-19 di klaster keluarga muncul di Wonogiri.

Sejumlah anggota keluarga di Wonogiri terpapar Covid-19 dari anggota keluarga mereka yang pulang dari perantauan. Sumber penularan virus corona di klaster keluarga ini diketahui merupakan pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

Advertisement

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri bertambah 25 orang dalam waktu tiga hari. Perinciannya, pada Sabtu (26/9/2020) bertambah lima orang, pada Minggu (27/9/2020) bertambah 11 orang, dan pada Senin (28/9/2020) bertambah sembilan orang.

Syukurlah! Karyawan RSST Klaten Sembuh dari Covid-19, Sisa 1 Diisolasi

Advertisement

Syukurlah! Karyawan RSST Klaten Sembuh dari Covid-19, Sisa 1 Diisolasi

Plt. Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengatakan penambahan kasus Covid-19 pada tiga hari terakhir didominasi klaster perjalanan dari kota-kota besar, terutama wilayah Jakarta.

Selanjutnya Satgas Covid-19 Wonogiri menemukan ada satu kasus yang menyebar menjadi klaster keluarga.

Advertisement

Video Viral Pemotor Terpental Saat Gaya Keplek Miring di Cemara Kandang

Tracing Cepat

Menurut Edy, saat ini Satgas sudah melakukan tracing terhadap klaster keluarga ini secara cepat. Dengan tracing cepat tersebut, jumlah anggota keluarga yang terpapar Covid-19 tidak banyak.

Saat ini, ada 25 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Mereka tidak hanya dirawat di RSUD Wonogiri, tetapi sebagian dirawat di rumah sakit di Solo dan Sukoharjo.

Advertisement

Sebagai bentuk antisipasi muncul klaster keluarga lagi akibat banyak perantau pulang kampung, lanjut dia, Pemkab dan Satgas Covid-19 Wonogiri akan memanfaatkan kembali Gedung PGRI Wonogiri.

Bukan Untuk Pukul Orang, Ini Tujuan Tersangka Aksi Hari Tani Solo Bawa Palu

Gedung itu untuk isolasi pasien positif Covid-19. "Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kami siapkan gedung khusus untuk isolasi pasien Covid-19, yakni di Gedung PGRI," ujar dia.

Advertisement

Menghadapi situasi saat ini, menurut dia, fungsi Ketua RT dan RW di setiap daerah harus diperkuat. Mereka diharapkan memantau secara ketat jika ada warga dari perantauan yang pulang ke kampung halaman.

Pelaku perjalanan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Jika ada gejala klinis, Ketua RT dan RW bisa membantu melaporkan ke Puskesmas setempat. Hal ini untuk mengantisipasi munculnya klaster Keluarga di Wonogiri.

Pembukaan TMMD Boyolali Diwarnai Penyaluran Air Bersih di Wonosegoro

"Pelaku perjalanan jangan keluar dulu sebelum 14 hari. Kami tidak melarang mereka pulang kampung. Tapi kami mengimbau untuk lebih hati-hati dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena kasus di Wonogiri saat inu didominasi oleh klaster perjalanan," kata Edy.

Dengan adanya penambahan 25 kasus itu, saat ini ada 252 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri. Dengan perincian, 25 orang dirawat di rumah sakit, 17 orang menjalani isolasi mandiri, 201 orang telah sembuh, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif