Soloraya
Senin, 13 September 2021 - 16:42 WIB

Waduh! Sudah 3 Hari Gas Melon Langka di Sragen, Warga Pusing

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah tabung gas melon atau elpiji ukuran 3 kg kosong menumpuk di salah satu toko kelontong di Cantel Wetan, Sragen Tengah, Sragen, Senin (13/9/2021). 9Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Sragen dibuat pusing dengan kelangkaan gas melon atau elpiji ukuran 3 kg dalam tiga hari terakhir. Mereka kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut di tingkat pengecer.

Waluyo, 45, Nglorog, Sragen, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji ukuran 3 kg sejak Sabtu (11/9/2021). Pada Sabtu, ia sudah mendatangi sekitar delapan pengecer di Nglorog, Sragen Wetan, Teguhan, hingga Plumbungan di Kecamatan Karangmalang.

Advertisement

Akan tetapi, ia pulang dengan tangan hampa. Pada Senin (13/9/2021) ia kembali berburu elpiji ke wilayah Sragen Tengah dan mendatangi salah satu pangkalan, akan tetapi lagi-lagi ia tidak bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Warga 5 Desa di Sragen Ini Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Advertisement

Baca Juga: Warga 5 Desa di Sragen Ini Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

“Tidak tahu kenapa susah sekali dapat gas elpiji. Karena tidak dapat elpiji, dalam tiga hari ini terpaksa tidak memasak. Kami hanya masak nasi pakai rice cooker, lauk dan sayurnya terpaksa beli,” paparnya.

Hal senada dikatakan Ahmadi, 50, warga Sragen Tengah. Ia juga mengaku kesulitan mendapatkan elpiji ukuran 3 kg sejak Sabtu. “Katanya Senin [13/9/2021] sudah ada, tapi tadi saya cek belum tersedia juga,” paparnya.

Advertisement

Baca Juga: Duh… Atap Kelas Ambruk, Siswa SD Inpres di Patihan Sragen Belajar di Musala

Mengairi Sawah

Sisanya sudah habis dibeli oleh para pelanggannya. Sejak Sabtu lalu, cukup banyak warganya yang kecele karena tidak bisa mendapatkan elpiji ukuran 3 kg. “Sebenarnya kasihan. Tapi mau bagaimana lagi, stok elpiji 3 kg memang biasa langka terutama pada musim kemarau seperti ini,” papar Ny Purwadi kala ditemui Solopos.com di tokonya.

Ny Purwadi menduga kelangkaan elpiji itu dipengaruhi meningkatkan penggunaan gas bersubsidi oleh petani untuk kebutuhan mengairi sawah. Pada tahun-tahun sebelumnya, datangnya musim kemarau membuat sebagian petani memanfaatkan gas elpiji ukuran 3 kg untuk bahan bakar mesin diesel guna menyedot air.

Advertisement

Baca Juga: Sudah Simulasi, Museum Sangiran Sragen Kapan Dibuka untuk Wisatawan?

“Kalau saya tidak kaget, soalnya elpiji biasa sulit dicari saat musim kemarau. Penyebabnya mungkin karena banyak dipakai petani untuk mengairi sawah,” paparnya. Ia mengaku tidak tahu kapan ia bisa mendapatkan pasokan gas elpiji lagi.

Biasanya, pasokan gas datang dari pangkalan setiap pekan sekali. “Datangnya tidak pasti, kadang Senin, kadang Kamis. Ini sudah Senin tapi belum datang juga,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif