Soloraya
Selasa, 22 Februari 2022 - 15:28 WIB

Waduh! Tanah Gerak Akibatkan Jalan Penghubung Desa di Sragen Terputus

Wahyu Prakoso  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan terputus di Dukuh Wonolelo, Desa Ngabung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Senin (21/2/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Jalan penghubung antar-desa di Kabupaten Sragen putus akibat bencana tanah gerak. Jalan yang putus karena ambles itu menghubungkan Klaster Ngebung, Kalijambe dengan Klaster Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Selain menyebabkan jalan penghubung putus, bencana tanah gerak juga menyebabkan sejumlah rumah warga terdampak. Kepala Desa Ngebung, Sutar, mengatakan tiga rumah telah dibongkar dan penghuninya mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sementara, satu rumah lainnya kondisi retak di bagian tengah dan masih dihuni pemiliknya.

Advertisement

“Satu rumah lagi, kebunnya retak. Rumah itu dikhawatir ikut terdampak, kondisinya rawan,” jelasnya, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Angin Kencang Landa Sragen, Begini Gerak Cepat PLN Pulihkan Gangguan Listrik

Sementara itu, kondisi jalan penghubung Klaster Ngebung dan Manyarejo yang putus di lokasi yang sama semakin parah. Jalan yang patah atau ambles lebih dari satu meter. Sedangkan area jalan yang rusak kira-kira mencapai 75 meter.

Advertisement

Sutar mengatakan tanah masih bergerak saat terjadi hujan. Kondisi tanah di kawasan tersebut tidak stabil.

Dia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sragen telah memberikan bantuan kepada keluarga penghuni rumah yang terdampak.

Kabid Bina Marga DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, mengatakan rencana penanganan jalan rusak berkoordinasi dengan BPBD. Perbaikan jalan menunggu instruksikan lebih lanjut dari pimpinan.

Advertisement

Baca juga: Bencana Longsor dan Tanah Gerak Rusak Rumah Warga Sambirejo Sragen

Sebelumnya, Bayan setempat, Aris Santoso, mengatakan jalan rusak akibat curah hujan tinggi membuat tanah bergeser. Area tanah yang bergeser berada di dekat parit yang tergolong dalam.

Tanah retak pertama terjadi pada Kamis (20/1/2022) lalu warga melakukan gotong-royong perbaikan jalan bersama Pemerintah Desa Ngebung.

Jalan yang sudah diperbaiki warga sempat bisa dilewati kendaraan roda empat namun terjadi hujan lebat lagi pada Kamis (27/1/2022) membuat tanah bergerak lalu memutus jalan. Warga mencari alternatif jalan lain yang cukup jauh. (Wahyu Prakoso)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif