SOLOPOS.COM - Babinsa bersama petani di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Klaten, melakukan gerakan gropyokan di sawah untuk mengendalikan populasi tikus, Jumat (2/2/2024). (Istimewa/Kodim Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Hama tikus menyerang sedikitnya 26 hektare (ha) lahan sawah yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah Kabupaten Klaten. Serangan hama itu ada yang intensitas ringan hingga sedang.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Lilik Nugraharja, menjelaskan serangan tikus di 26 ha sawah itu, sebanyak 22 ha masuk kategori serangan ringan dan 4 ha masuk kategori sedang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sebarannya berada di tujuh kecamatan sisi timur-utara yakni Cawas, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Karanganom, Delanggu, serta Pedan,” kata Lilik saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (4/2/2024).

Upaya pengendalian serangan hama tikus di area sawah wilayah Klaten terus dilakukan. Seperti melalui gerakan gropyokan yang digelar kelompok tani, petugas penyuluh lapangan (PPL), serta aparatur desa di Desa Karangtalun, Kecamatan Karangdowo, pada Jumat (2/2/2024).

Selain di Karangdowo, gerakan serupa digencarkan di wilayah lain yang terdapat serangan tikus di sawah. Soal pengendalian, Lilik memang mengimbau para petani menggencarkan gropyokan. Petani tidak disarankan menghalau tikus dengan kawat beraliran listrik lantaran berbahaya.

Di Kecamatan Wonosari, gerakan gropyokan tikus juga digencarkan di Desa Sekaran. Babinsa Desa Sekaran Koramil 22/Wonosari Kodim 0723/Klaten Serda Widopo bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur serta PPL dan aparatur desa menggelar gropyokan tikus di area persawahan Dukuh Klancingan, Jumat.

Gropyokan di Sekaran, Wonosari, Klaten, dilakukan petani menggunakan bom tikus Basmikus 66 Ps, kayu, cangkul, gas belerang, ember, jaring, karung plastik, dan lain-lain. Danramil 22/Wonosari, Kapten Inf Luis Timur Riyanto, mengatakan guna peningkatan hasil panen di wilayah binaan, Babinsa Koramil Wonosari diminta mendampingi petani.

“Mengingat sekarang banyak hama tikus yang meresahkan petani di wilayah, Babinsa selalu melakukan pendampingan PPL Wonosari dan petani guna mendukung program pemerintah dalam bidang pertanian serta menciptakan swasembada pangan,” ungkap Danramil 22/Wonosari.

Babinsa Desa Sekaran, Serda Widopo, mengatakan gerakan gropyokan bertujuan mengendalikan populasi tikus sehingga tanaman padi terlindungi dari serangan hama.

“Ini salah satu cara mencegah kerugian ekonomi hasil panen yang akan datang sekaligus menumbuhkan rasa gotong royong antarpetani di wilayah binaan dan mewujudkan Kemanunggalan TNI dengan Warga Gapoktan di wilayah Binaan serta menyukseskan program pemerintah tentang peningkatan produksi panen di Desa Sekaran,” ungkap Serda Widopo.

Kades Sekaran, Heri Trimarjono, menyampaikan terima kasih kepada Babinsa serta instansi yang membantu gerakan gropyokan di Sekaran. “Semoga dengan adanya gropyokan tikus Ini dapat meningkatkan produksi panen petani di Desa sekaran,” kata Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya