SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk (JIBI/Solopos/Dok.)

Waduk baru dibutuhkan seluruh wilayah di Soloraya, terutama Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan Wonogiri.

Solopos.com, SUKOHARJO – Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Bengawan Solo menilai pembangunan waduk baru diperlukan di hampir seluruh wilayah Soloraya. Pembangunan waduk baru akan sangat bermanfaat bagi para petani sebagai bagian sistem irigasi untuk mengairi lahan pertanian mereka terutama pada musim tanam III.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala BPSDA Bengawan Solo, Rahman Wahyu Adi Kartika, mengatakan wilayah Soloraya yang memerlukan waduk baru antara lain Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan Wonogiri. “Kami pernah diminta mengusulkan mengenai pembangunan waduk baru. Apabila ada Pemkab yang ingin membangun waduk baru kami menyambut baik hal itu,” ujar Rahman ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (22/12/2014).

Menurut Rahman, waduk akan cocok dibangun di daerah yang agak tinggi karena prinsip pengelolaan sumber daya air adalah menahan air sebanyak mungkin di atas. Rahman mencontohkan pembangunan waduk baru diperlukan di daerah Karanganyar bagian atas seperti Jumapolo dan Jatipuro. Sementara wilayah Boyolali seperti di Musuk dan Cepogo lebih membutuhkan pembangunan embung atau waduk mini. “Mengenai pembangunan embung atau waduk mini merupakan usulan warga untuk mengatasi kekeringan,” ujar Rahman.

Kasi operasi dan pemeliharaan BPSDA Bengawan Solo, Waluyo, menambahkan pembangunan waduk atau embung bisa dijalankan asalkan pemerintah kabupaten sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan waduk tanpa masalah ganti rugi lahan. “Jika lahannya ada maka pemerintah kabupaten bisa mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembangunan waduk,” ujar Waluyo. Selain itu pemerintah kabupaten juga perlu menyiapkan tempat untuk pembuangan hasil galian sendimen waduk.

Menurut Waluyo, pembangunan waduk baru sangat dibutuhkan terutama untuk menampung air hujan yang akan sangat berguna untuk mengairi lahan pertanian pada musim tanam III. “Pada musim kering biasanya bendung sudah tidak ada airnya karena itulah banyak orang mengusulkan membuat waduk kecil atau embung,” terang Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya