SOLOPOS.COM - GULMA AIR -- Tumbuhan eceng gondk terlihat tumbuh subur di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. Tumbuhan gulma ini bisa mengganggu budi daya ikan dalam karamba yang dikembangkan warga sekitar. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Boyolali (Solopos.com) – Petani ikan keramba di Waduk Cengklik memperoleh bantuan ikan koan dari pemerintah pusat. Bantuan ikan itu dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan eceng gondok yang makin subur di perairan Waduk Cengklik.

GULMA AIR -- Tumbuhan eceng gondk terlihat tumbuh subur di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. Tumbuhan gulma ini bisa mengganggu budi daya ikan dalam karamba yang dikembangkan warga sekitar. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sekretaris kelompok petani ikan Mina Sejahtera Desa Ngargorejo, Ngemplak, Rohmad, menjelaskan bantuan ikan yang diberikan awal Mei itu berjumlah sekitar 20.000 ekor. “Ikan jenis koan itu memang untuk memakan eceng gondok yang tumbuh subur di perairan Waduk Cengklik,” ujarnya, Jumat (1/7/2011). Rohmad menambahkan selama ini para kelompok petani ikan sekitar Waduk Cengklik memang mengeluhkan banyaknya eceng gondok yang tumbuh di perairan Waduk Cengklik. Pasalnya, keberadaan eceng gondok itu menganggu pertumbuhan ikan di dalam keramba yang mereka kelola.

“Terlalu banyak eceng gondok yang tumbuh akan mengurangi pasokan oksigen bagi ikan. Jika tidak dilakukan pembersihan, akan banyak ikan mati akibat kekurangan oksigen,” tambah dia. Menurut Rohmad, bantuan ikan koan dari pemerintah pusat itu rencananya disebar sekitar tiga bulan mendatang. Hal itu dikarenakan saat diterima bantuan ikan yang diberikan masih kecil. “Beberapa petani memilih untuk mmeliharanya hingga berat ikan mencapai sekitar 20 gram,” papar dia.

Ikan koan itu, jelas Rohmad, saat ini masih dalam masa pemeliharaan petani. Namun demikian, para petani terkendala dengan pakan ikan sendiri. Pasalnya, meski memperoleh bantuan ikan, tidak diikuti dengan subsidi pembelian pakan. “Hanya bantuan bibit ikan saja. Untuk pakan tergantung masing-masing kelompok tani,” tandas dia.

Terpisah, Kades Ngargorejo, Suharto mengatakan pemerintah desa (Pemdes) sebetulnya telah mendapat pengajuan dari satu perguruan tinggi swasta di Solo yang akan memanfaatkan eceng gondok di Waduk Cengklik. Namun, hingga kini pengajuan proposal itu belum ditindaklanjuti. “Kami juga menunggu rencana perguruan tinggi swasta di Solo itu. Tetapi hingga kini belum ada tindaklanjutnya,” ujarnya. Suharto menambahkan pihaknya sangat mendukung upaya pihak lain yang akan mengembangkan atau memanfaatkan eceng gondok untuk penelitian maupun kegiatan lainnya.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya