SOLOPOS.COM - Dirjen SDA, Kementerian PUPR, Mujiadi (kiri) bersama Wakil Bupati Wonogiri dan Kepala BBWSBS, meresmikan penggunaan kapal ketuk di WGM, Kamis (26/5/2016). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Waduk Gajah Mungkur, sedimen WGM mulai dikeruk.

Solopos.com, WONOGIRI–Mendapat tambahan dua unit kapal keruk atau dredger, pengerukan Waduk Gajah Mungkur (WGM) ditargetkan selesai pada 2017. Dua kapal keruk tersebut memiliki kapasitas 5.000 meter kubik per jam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dua unit kapal keruk tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mujiadi, kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Yudi Pratondo. Penyerahan dilakukan di lingkungan WGM, Kamis (26/5/2016).

Menurut Yudi, saat ini pihaknya tengah fokus pada proses pengerukan sedimen waduk, termasuk WGM. Dia mengatakan permasalahan mendasar di WGM adalah masalah sedimentasi. “Laju sedimentasi cukup tinggi. Tampungan waduk dari tahun ke tahun semakin menurun,” kata dia dalam sambutannya.

Pengerukan sedimen di WGM sudah dilakukan sejak 2014. Menurut rencana pengerukan akan menyasar sekitar 3,3 juta meter kubik sedimentasi. Sampai akhir tahun ini sudah sekitar 1,7 juta meter kubik yang telah dikeruk. “Pada 2017 diharapkan kami akan menyelesaikan total 3,3 juta meter kubik tersebut.
Selanjutnya akan dilakukan pengerukan berkala agar jumlah sedimentasi di sekitar intake secara terus berkurang.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Lolly Martina Martief, mengatakan kapal keruk yang diberikan sebanyak dua unit. Kapasitas maksimal salah satu kapal keruk tersebut sebesar 2.000 meter kubik per jam, sedangkan satu kapal lagi memiliki kapasitas maksimal 3.000 meter kubik per jam. “Bila dianalisis misalnya per hari beroperasi lima jam selama 25 hari, dapat mengurangi sedimentasi sekitar 2 juta meter kubik per tahun. Berdasarkan informasi, total sedimentasinya [WGM] sekitar 5 juta meter kubik,” kata dia.

Sementara itu Dirjen SDA, Kementerian PUPR, Mujiadi, mengatakan kegiatan pengerukan sedimen di waduk merupakan bagian dari nawacita, yaitu ketahanan air, pangan dan energi. “Harus bisa mempertahankan waduk yang ada pada volume paling optimal. Kami juga akan keruk waduk-waduk lainnya. Wonogiri dari beberapa tahun lalu sudah diprediksi sedimentasi akan tinggi. Sehingga umur pakai akan berkurang hingga separuhnya. Kami berusaha keras agar bisa memanfaatkan seoptimal mungkin waduk di Wonogiri,” kata dia.

Dia mengatakan pemberian alat keruk untuk WGM juga didasari arahan Presiden, agar pengerukan sedimentasi WGM dapat diselesaikan 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya