Solopos.com, WONOGIRI - Pintu air di Bendungan Krisak atau yang dikenal dengan Waduk Tandon di Selogiri Wonogiri dibuka Rabu (3/2/2021) pagi WIB. Pembukaan itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir di beberapa wilayah Kecamatan Selogiri.
Pintu air di Waduk Tandon dibuka untuk mengurangi volume air yang ada di sana. Dengan begitu, jika hujan deras mengguyur, waduk masih bisa menampung air yang mengalir ke Waduk Tandon.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Baca Juga: Gubernur Jatim Resmikan RS Lapangan Dungus di Madiun yang Punya Pemandangan Indah
Mantri Pengairan Selogiri, Suroto, mengatakan pintu air di Waduk Tandon Wonogiri dibuka guna memperkecil limpasan waduk yang penuh. Pembukaan itu dilakukan pada Rabu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.
Suroto mengatakan, air di spillway atau saluran limpahan air sebelum pintu dibuka 12,82 meter. Sedangkan fell spillway-nya 12,76 meter. Setalah dibuka, pada pukul 11.00 WIB sudah 12.78 meter.
"Terkait jumlah debit air yang terbuang kami tidak bisa memastikan. Karena belum mempunyai alat umurnya. Yang jelas, jika hujan tidak mengguyur area di sekitar Waduk Tandon, Rabu sore limpasan air sudah terkendali," kata Suroto.
Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, APPSI: Pedagang Pasar Mau Makan Apa Kalau 2 Hari Nggak Boleh Jualan?
Koordinator Bendungan Krisak, Manige Budi Darma, membenarkan bahwa pintu air di Waduk Tandon dibuka Rabu pagi. Pintu air waduk yang sudah berusia 78 tahun itu dibuka karena air limpas. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan banjir.
"Pintu air di waduk itu ada dua. Namun yang dibuka hanya satu pintu. Karena dengan satu pintu itu sudah cukup banyak air yang keluar," kata Budi.
Baca Juga: Pengusaha Hotel & Restoran Karanganyar Khawatir Bangkrut, Akankah Ada PPKM Jilid III?
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
