SOLOPOS.COM - Peneliti dari BRIN mendatangi kawasan tempat temuan benda dan struktur sumur kuno di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Minggu (20/8/2023). (Istimewa/Hari Wahyudi)

Solopos.com, KLATEN — Tim Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali mendatangi kawasan temuan benda serta struktur sumur kuno diduga peninggalan era Mataram Kuno di Situs Kropakan, Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (20/8/2023).

Tim dari BRIN mengambil sampel tanah dari kawasan tersebut. Sampel tanah itu diambil untuk dilakukan uji di laboratorium karena ada indikasi jejak material abu vulkanik erupsi Gunung Samalas di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 1257 Masehi di kawasan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Padahal jarak Kropakan dengan Lombok jauh. Temuan indikasi jejak abu letusan gunung itu bermula ketika peneliti BRIN diundang ke Pusat Kajian Bencana Alam UGM Yogyakarta untuk memaparkan hasil penelitian di Kropakan.

“Salah satu ahli ahli vulkanologi saat mengamati hasil foto lapisan tanah di situs temuan sumur kuno, ternyata ada lapisan tanah berwarna putih terang. Tanah ini teridentifikasi sebagai hasil erupsi Gunung Samalas. Info itu baru bagi kami dan menjadi informasi penting,” kata Peneliti Senior di Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Retno Purwanti, Senin (21/8/2023).

Untuk memastikan material lapisan tanah di Situs Kropakan, Klaten, tersebut merupakan material vulkanik erupsi Gunung Samalas di NTB, Retno menjelaskan perlu ada analisis lebih lanjut. Lantaran hal itu, tim dari BRIN kembali mendatangi Kropakan untuk mengambil sampel tanah.

“Sampel tanah diuji di Pusat Studi Bencana Alam UGM terutama oleh ahli vulkanologi,” kata Retno. Retno belum bisa memastikan berapa lama pengujian sampel tersebut selesai.

Penyebab Kropakan Ditinggal Penghuninya

Jika material tersebut merupakan abu dari erupsi Gunung Samalas dan merata di hampir semua lapisan tanah wilayah Kropakan, bisa jadi material itu yang membuat peradaban kuno di Kropakan ditinggalkan oleh penghuninya. “Lapisan tanah ini yang kemungkinan ‘menghentikan’ sementara peradaban kuno di Kropakan,” kata dia.

Pegiat Cagar Budaya Klaten, Hari Wahyudi, mengatakan kedatangan tim dari BRIN ke Situs Kropakan untuk mengambil sampel tanah menyusul ada dugaan temuan sisa material vulkanik erupsi Gunung Samalas pada 1257 Masehi. “Ini baru diduga. Dari tim BRIN mengambil tiga sampel tanah untuk selanjutnya dilakukan penelitian,” kata Hari.

Selain mengambil sampel tanah, tim dari BRIN yang diketuai Retno mendatangi sejumlah kawasan di sekitar Kropakan seperti ke Umbul Kroman serta kawasan tempat ditemukannya prasasti Upit I dan Upit II.

“Selain ke Kropakan juga ke Umbul Kroman, Watu Sigong, serta ke Upit I dan Upit II. Ini untuk mencari korelasinya, keterkaitannya antara Kropakan dengan situs-situs terdekat,” kata Hari.

Seperti diketahui, para pembuat batu bata di Dukuh Kropakan, Mranggen, Jatinom, Klaten, kerap menemukan benda-benda artefak kuno yang diduga peninggalan era Mataram Kuno yang berkuasa di Tanah Jawa pada abad VIII-XI Masehi.

Terakhir temuan berupa guci keramik kuno oleh warga bernama Sardi dan istrinya, Suyatmi, pada Senin (31/7/2023) lalu. Dari ciri-ciri fisiknya, guci itu peninggalan dari Dinasti Tang abad IX.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya