SOLOPOS.COM - Prasasti bertuliskan moto prajurit infanteri ada di puncak Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Foto diambil Kamis (8/6/2023) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebongkah batu prasasti bertuliskan Cari Dekati Temukan Hancurkan menghiasi puncak Bukit Sidoguro di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Tugu dengan tulisan yang identik dengan moto prajurit infanteri itu sudah sejak lama ada tepatnya sebelum bukit itu ditata dan menjadi destinasi wisata pada 2019.

Prasasti itu berada di dekat tulisan Bukit Sidoguro serta spot selfie dan posisinya di sisi tebing dengan pemandangan Rawa Jombor. Tulisan tersebut terdapat pada pelakat yang tertempel pada tugu batu bercat hitam dan landasannya bercat hijau.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di atas pelakat tulisan itu, ada papan dengan semboyan batalion infanteri TNI yakni Yudha Wastu Pramukha. Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan dari informasi yang dia terima, prasasti itu dari Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam IV/Diponegoro.

Markas Depo berada di Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan. “Informasinya itu dulu kalau terjun payung titik turunnya di sana. Sekarang sudah tidak. Kadang dari Dodiklatpur itu setahun sekali ada kegiatan di sana,” kata Nugroho saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (12/6/2023).

Kepala Desa (Kades) Krakitan, Klaten, Nurdin, juga menjelaskan konon prasasti di puncak Bukit Sidoguro itu menjadi penanda atau semacam titik komando bagi prajurit TNI. “Itu sudah ada sejak lama. Kalau istilah dulu, menurunkan pasukan di sana. Banyak bukit-bukit dengan prasasti seperti itu. Awalnya kami sangka itu dari Perhutani,” kata Nurdin.

Salah satu warga Krakitan, Asim, menjelaskan dulunya bukit yang kini menjadi destinasi wisata alam itu gersang. Saat musim hujan, lereng-lereng bukit dimanfaatkan untuk bercocok tanam palawija. Di kawasan bukit itu, juga terdapat dua gua.

“Dulu itu banyak pohon bambu. Air yang menetes dari bambu itu kemudian membentuk stalaktit yang ada di gua sisi selatan bukit,” ungkap dia.

Sebagai informasi, sejak 2019 Bukit Sidoguro ditata Pemkab Klaten menjadi destinasi wisata alam. Penataan bukit itu memanfaatkan gelontoran dana dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).

Kini, kawasan bukit itu dilengkapi dengan taman hingga berbagai spot selfie dan gardu pandang. Selain itu, kawasan bukit dilengkapi dengan kafe.

Dari puncak bukit tersebut, pengunjung bisa menikmati panorama deretan perbukitan seribu, Rawa Jombor, hingga kawasan permukiman. Bukit Sidoguro kini buka hingga malam dari pukul 08.00 WIB-22.00 WIB. Alhasil, pengunjung bisa menikmati panorama malam kawasan bukit itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya