SOLOPOS.COM - Uji coba BRT Trans Jateng rute Terminal Tirtonadi Solo-Sumberlawang Sragen di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (1/9/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng Koridor I yang selama ini melayani rute Terminal Tirtonadi Solo-Sumberlawang, Sragen, akan ditambah dengan rute Solo-Wonogiri mulai tahun depan. Rute baru itu diharapkan bisa diluncurkan Januari 2023.

Informasi itu disampaikan Anggota Komisi D DPRD Jateng, Untung Wibowo Sukowati, saat diwawancarai wartawan di Solo, Jumat (14/10/2022). Untung mengatakan Pemrov Jateng telah menyiapkan anggaran subsidi operasional BRT Trans Jateng senilai Rp90 miliar pada 2023.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Anggaran subsidi seluruh Jateng Rp90 miliar tahun 2023. Itu sudah termasuk rute Solo-Wonogiri. Jadi tahun depan akan dibuka trayek Solo-Wonogiri,” ungkapnya.

Bowo, panggilan akrabnya, berharap layanan BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri sudah mulai beroperasi Januari 2023. Saat ini, menurutnya, operator sudah deal atau setuju untuk membuka layanan trayek tersebut.

“Kemarin kami sudah selesai, deal dengan operatornya, terus launching mudah-mudahan Januari 2023,” harapnya. Mengenai alasan penambahan trayek BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri, Bowo menyebut karena pertimbangan aglomerasi.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Sambut Baik BRT Trans Jateng, Ini Buktinya

Jalur tersebut akan melewati beberapa daerah di Soloraya, yaitu Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri. Untuk mendukung penambahan trayek itu, menurut Bowo, sudah ada tambahan anggaran di APBD Jateng 2023.

“Pertimbangan penambahan trayek Solo-Wonogiri lebih ke layanan aglomerasi saja sebenarnya. Kan nanti melewati beberapa kabupaten seperti Sukoharjo. Anggaran subsidinya Rp90 miliar. Tahun ini Rp75 miliar,” terangnya.

Bowo menjelaskan pengoperasian BRT Trans Jateng termasuk rute Solo-Wonogiri untuk menyediakan layanan transportasi umum yang layak, nyaman dan aman, bagi para pekerja dan pelajar. Utamanya di daerah-daerah industri.

Baca Juga: Siap-Siap! BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Meluncur 2023

Mengakomodasi Pekerja Industri

“Sebenarnya tujuannya untuk para pekerja, terutama daerah-daerah industri yang dilewati. Itu sasaran utama. Yang kedua anak sekolah. Sekarang kan banyak anak di bawah umur lalu-lalang kendarai motor sendiri,” imbuhnya.

Menurut Bowo, load factor atau tingkat keterisian BRT Trans Jateng Solo-Sumberlawang sejauh ini baru di angka 30-40 persen. Angka itu ia akui belum ideal atau sesuai target. Ia menduga hal itu karena warga yang belum familier dengan layanan bus tersebut.

“Tingkat keterisian penumpang Solo-Sragen 30-40 persen. Yang sesuai target baru Bawen-Semarang. Malah sudah overload. Mungkin belum terlalu familier, orang belum yakin. Bayangin Rp4.000 dari Sragen bisa sampai Solo,” katanya.

Baca Juga: BRT Trans Jateng Pun Tak Bikin Goyah Penumpang Bus Bumel Solo-Wonogiri

Dihubungi terpisah, Jumat, Kasi Sarana dan Prasarana Dishub Provinsi Jateng, Tatas Euxguwin, mengatakan tidak bisa berkomentar mengenai rencana pengoperasian BRT Trans Jateng tersebut. Ia kemudian mengarahkan Solopos.com untuk menanyakan hal tersebut ke Balai Transportasi Jawa Tengah di Semarang yang berwenang menangani BRT Trans Jateng.

Sebelumnya, wacana menambah rute BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri berembus kencang pada Juli 2022 lalu. Dinas Perhubungan Provinsi Jateng menyatakan rute baru itu akan mulai beroperasi pada 2023.

Namun, saat itu belum ada kepastian tanggal maupun bulan launching trayek tersebut. Hanya disebutkan bahwa Dishub Provinsi Jateng tengah menyusun detail engineering design (DED) yang targetnya rampung September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya