SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengecek travelator di bangunan baru Pasar Gedhe Klaten, Sabtu (10/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Para pedagang Pasar Gedhe Klaten segera dikumpulkan untuk mendapatkan sosialisasi terkait penataan pedagang di bangunan baru. Ditargetkan, pedagang mulai pindahan ke bangunan pasar yang baru selesai dibangun itu dari pasar darurat pada awal Agustus 2023.

Hal itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat mengecek kembali bangunan baru Pasar Gedhe Klaten, Sabtu (10/6/2023) siang. Pengecekan itu dilakukan Mulyani untuk melihat secara langsung lokasi pembagian klaster pedagang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mulyani mengatakan sebelum mengecek kembali bangunan Pasar Gedhe Klaten, ia beberapa kali rapat dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mengenai persiapan zona-zona untuk klaster para pedagang.

“Kemarin sudah dibuatkan 3D-nya [letak penataan pedagang]. Sehingga saya ingin mengecek langsung mana yang digunakan untuk klaster-klaster seperti sayuran, daging, sembako, empon-empon, pakaian, kuliner dan lain-lain. Para pedagang akan dikembalikan seperti dulu biar ada asas keadilan,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai mengecek Pasar Gedhe Klaten.

Setelah pengecekan tersebut, Mulyani berencana mengumpulkan seluruh pedagang di pasar yang baru untuk sosialiasi tahap awal. Sosialisasi awal akan disampaikan secara langsung oleh Mulyani.

“Tahapan selanjutnya saya akan kumpulkan 1.000 pedagang Pasar Gedhe ini untuk sosialisasi awal. Sosialisasi di sini sambil wedangan, lesehan bersama pedagang. Kalau tidak 23 Juni atau 24 Juni 2023,” kata Mulyani.

Sosialisasi dilakukan di bangunan baru Pasar Gedhe Klaten sekaligus untuk mengenalkan kondisi pasar yang baru kepada para pedagang. Setelah sosialisasi awal itu, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten selanjutnya menggelar sosialisasi per klaster.

Mulyani mengatakan di bangunan pasar yang baru, ada eskalator dan travelator yang menghubungkan antarlantai bangunan pasar tersebut. ”Eskalator dan travelator ini fasilitas untuk pengunjung, bukan pedagang. Sehingga mereka harus diberikan edukasi untuk keamanan, keawetan, keberlanjutan dari fasilitas ini. Karena ada beban maksimal dan lain-lain,” kata dia.

pasar gedhe klaten
Bangunan baru Pasar Gedhe Klaten, Sabtu (10/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Soal target pindahan pedagang ke gedung baru, Pemkab merencanakan mulai awal Agustus. “Awal Agustus akan bertahap pindahan. Kami sudah siapkan jadwalnya dan dimulai dari sosialisasi,” kata dia.

Telan Anggaran Rp80 Miliar

Lurah Pasar Gedhe Klaten, Purwadi, juga menjelaskan mulai awal Agustus para pedagang direncanakan sudah masuk ke bangunan baru. “Pada 1 Agustus 2023 itu direncanakan sudah siap, pedagang mulai masuk kalau bisa mulai jualan. Jumlah pedagang ada 561 pedagang los dan 436 pedagang kios,” kata Purwadi.

Sebagai informasi, proyek pembangunan Pasar Gedhe atau Pasar Tiga Lantai itu dimulai sejak Desember 2021 dan selesai pada pertengahan Mei 2023. Proyek pembangunan pasar tersebut dilakukan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek pasar tersebut menelan anggaran lebih dari Rp80 miliar dari APBN. Sebelum proyek pembangunan dimulai, pedagang pasar tersebut pindahan ke pasar darurat di wilayah Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

Ada dua gedung utama pasar berlantai tiga serta deretan kios di belakang Plasa Klaten dan di antara kedua gedung itu. Dua gedung masing-masing berlantai III dan keduanya dihubungkan jembatan penyeberangan di lantai III.

Gedung A Pasar Gedhe Klaten menempati bekas bangunan pasar yang lama. Selain tangga manual, ada travelator yang menghubungkan antarlantai di gedung tersebut.

Sementara gedung B terdiri dari tiga lantai serta menempati lahan yang sebelumnya menjadi kompleks Terminal Angkuta. Pada gedung B, terdapat tempat parkir sepeda motor di lantai III. Antarlantai di gedung B itu dihubungkan eskalator selain tangga manual.

Pasar Gedhe Klaten menjadi salah satu bangunan pasar yang mengusung konsep green building. Salah satunya yakni penggunaan pembangkit lisrik tenaga surya (PLTS) sebagai sumber energi baru terbarukan. Listrik dari PLTS itu bakal menyokong kebutuhan energi listrik selain dari lisrik PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya