Solopos.com, KLATEN — Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom terpilih menjadi rintisan Kampung Moderasi Beragama (KMB).
Tim Pokja Kampung Moderasi Beragama yang diketuai Much. Sarif Anwar menunjuk Desa Jeblog dijadikan rintisan KMB. Sosialisasi perintisan KMB digelar di Taman Wisata Latar Ombo, Nglorogrejo, Jeblog, Kecamatan Karanganom pada Senin (10/7/2023) pukul 15.30 WIB-17.00 WIB.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa (Kades) Jeblog, Henry Prakosa; Kepala KUA Karanganom, Much. Sarif Anwar; dan para tokoh agama Islam, Kristen, dan Katolik. Selain itu, hadir pula tokoh masyarakat, tokoh ormas keagamaan, penyuluh agama Islam, dan ibu-ibu PKK di Desa Jeblog.
Sebagaimana diketahui, Desa Jeblog merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanganom yang berjumlah 1.301 penduduk. Berdasar agamanya, terdapat 1.189 penduduk beragama Islam, 58 orang beragama Kristen, dan 54 beragama Katolik.
Di Desa Jeblog terdapat beberapa tempat ibadah. Di mana, ada tiga masjid, enam musala, satu gereja Kristen, dan satu gereja Katolik. Keberagaman dan kerukunan serta kerja sama yang baik antarumat beragama telah tumbuh sumbur di desa tersebut.
Para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ormas masyarakat di Desa Jeblog telah sepakat melakukan penandatanganan surat pernyataan dukungan adanya rintisan KMB tersebut.
Kades Jeblog, Henry, mengaku toleransi dan kerukunan umat beragama di desanya sangat tinggi. Berbagai kegiatan kemasyarakatan diikuti seluruh warga dari semua agama. Kerja sama dan saling membantu satu sama lain pernah dilakukan, misalnya warga nonmuslim membantu keamanan dalam pelaksanaan Takbiran.
“Desa Jeblog sangat tepat menjadi Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Klaten. Hal ini juga merupakan kerja sama antara FKUB dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan peningkatan di bidang ekonomi yang menitikberatkan pada pertanian dan peternakan. Sangat pas jika Desa Jeblog menjadi role of model Kampung Moderasi Beragama yang mengembangkan ekonomi dan kerukunan umat beragama,” kata Henry dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Selasa (11/7/2023).
Ketua Tim Pokja KMB sekaligus Kepala KUA Karanganom, Much. Sarif Anwar, dalam sosialisasinya memaparkan Klaten dapat dikatakan sebagai kabupaten pluralis dari segi agama, sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Kondisi ini memberi peluang terjadinya konfik di masyarakat. Sehingga perlu upaya-upaya identifikasi permasalahan dan tawaran solusinya sebagai strategi penguatan moderasi beragama menuju rintisan Kampung Moderasi Beragama.
Upaya ini merupakan inovasi yang kreatif dan aplikatif dalam kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang diselenggarakan oleh bimas Islam melalui para penyuluh agama.
“Sangat diharapkan rintisan desa sadar kerukunan, desa atau Kampung Moderasi Beragama sebagai percontohan bagi masyarakat tentang urgensi hidup guyup rukun dalam keberagaman dan tidak didasarkan semata-mata pada mayoritas dan minoritas tapi berbasis kemanusiaan bahwa semua manusia itu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Sarif.
Pada akhir pemaparannya Sarif menekankan ada tiga catatan penting. Masing-masing catatan itu, pertama, kebijakan tentang moderasi beragama yang melahirkan inovasi kreatif rintisan terbentuknya kampung moderasi beragama adalah strategi cerdas yang implementatif untuk membumikan moderasi beragama di tingkat masyarakat paling bawah/ kampung.
Kedua, kerja sama, koordinasi dan sinergitas antara PKUB desa dan penyuluh agama adalah strategi yang keren dan efektif untuk merintis, membentuk, dan memberdayakan kampung moderasi beragama.
Ketiga, upaya Kementerian Agama Klaten Seksi Bimas Islam kali ini diharapkan menjadi role of model penguatan moderasi beragama tingkat desa atau kelurahan yang akan melahirkan Kampung Moderasi Beragama.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
