SOLOPOS.COM - Arroyan Irsya Dulloh Pram, pemuda asal Sambi, Boyolali, yang gagal masuk PTN Indonesia tapi malah lolos beasiswa internasional di Taiwan dan MIT Amerika Serikat. (Instagram @arroyanpram)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pemuda asal Sambi, Boyolali, Arroyan Irsya Dulloh Pram, berhasil meraih beasiswa internasional di Industria Academia Collaboration Taiwan. Padahal sebelumnya ia sudah mencoba mendaftar ke sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) top Tanah Air dan tak satu pun menerimanya.

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram @disporapar_boyolali, beberapa waktu lalu, sejak SMA, Royyan berambisi untuk bisa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia pun sudah belajar sangat keras untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun upayanya belum membuahkan hasil. Ia gagal masuk perguruan tinggi impiannya itu. Selepas SMA, Royyan melanjutkan ke program D3 di Badak LNG Academy, perguruan tinggi berbasis akademi di kompleks Badak LNG, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

LNG Academy adalah perguruan tinggi program Ahli Madya beasiswa kerja sama antara Badak LNG dengan Politeknik Negeri Jakarta di bidang teknologi pengolahan gas. Menjelang selesai masa studi di Badak LNG, Arroyan mencoba mencari beasiswa lanjutan untuk ekstensi gelar dari D3 ke S1 Teknik Mesin.

Belum satu bulan lulus dari Badan LNG, Royyan mendapat kabar gembira. Esainya lolos program beasiswa kolaborasi dua negara yakni Indonesia dan Taiwan untuk kuliah di salah satu kampus di Taiwan.

Beasiswa itu diterima pemuda asal Boyolali tersebut sekitar dua tahun lalu. Menurut unggahan di akun Instagram @arroyanpram sekitar tiga pekan lalu disebutkan masa studi Arroyan di Taiwan sudah selesai pada Januari 2023. Namun, Arroyan tak lantas berhenti.

Ia melanjutkan petualangan di dunia studi dengan mendaftar satu program executive online course and certification dari Massachusetts  Institute fo Technology (MIT) Amerika Serikat yang terbuka untuk mahasiswa seluruh dunia.

Arroyan mengirimkan esai, curriculum vitae (CV) dan wawancara dari Taiwan. Hasilnya diumumkan pada Februari 2023 dan ia diterima dengan Academic Honor yang berarti Arroyan mendapatkan beasiswa pembiayaan dari MIT. Program kursus itu dimulai pada Juni 2023.

Sementara itu, saat dihubungi Solopos.com via nomor Whatsappnya, Minggu (2/7/2023), Arroyan mengatakan belum bisa diwawancarai karena masih sibuk. Ia menjanjikan wawancara dalam pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya