SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, ditemani putrinya, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, saat naik gerobak sapi dalam kampanye Hajatan Rakyat di Jalan Slamet Riyadi Solo, Sabtu (10/2/2024) pagi. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Momen langka terjadi saat kirab Hajatan Rakyat bertajuk Pesta Rakyat Bukan Pesta Konglomerat sebagai kampanye terakhir Ganjar-Mahfud di Kota Solo, Sabtu (10/2/2024) pagi.

Momen itu ketika gerobak sapi yang dinaiki Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan putrinya, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, hampir menyeruduk penonton di kawasan Ngarsopuro.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat itu rombongan kirab dengan rombongan utama iring-iringan 21 gerobak sapi baru saja diberangkatkan. Di posisi paling depan ada gerobak sapi yang dinaiki Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, dan keluarganya.

Ganjar ditemani istrinya, Siti Atikoh, dan putranya, Alam. Di belakang mereka ada gerobak sapi yang dinaiki Cawaprea nomor urut 03, Mahfud Md. Sedangkan Puan dan putrinya menaiki gerobak sapi nomor tiga. Mereka mengenakan pakaian berwarna putih dengan topi PDIP.

Begitu rombongan kirab diberangkatkan, gerobak yang dinaiki Ganjar dan Mahfud langsung berjalan ke depan dengan lancar. Namun gerobak sapi yang dinaiki Puan dan Pinka, panggilan akrab putri Puan, sedikit bermasalah.

Dari semula berjalan ke depan, gerobak yang ditarik dua ekor sapi itu tiba-tiba berbelok ke kiri, mengarah ke kerumuman penonton. Padahal mestinya gerobak sapi berjalan lurus ke depan. Tak pelak kondisi itu membuat penonton yang berada di barisan depan kocar-kacir.

Puan pun dibuat kaget dengan kejadian di luar rencana itu. Beruntung pengemudi gerobak sapi bertindak cepat dengan menarik tali kendali, sehingga dua sapi itu berhenti.

Sejurus kemudian pengemudi gerobak sapi kembali mengarahkan sapi-sapi itu untuk berjalan lurus ke depan. Namun, karena banyak pendukung Ganjar-Mahfud yang berkerumun di jalur kirab, laju gerobak sapi tidak stabil.

Kondisi itu membuat Puan yang dalam posisi berdiri dibuat kelabakan. Beberapa kali dia harus berpegangan ke tiang kayu yang ada di gerobak. Bahkan beberapa kali putri dari Megawati Soekarnoputri tersebut harus memeluk erat tiang itu.

Di sisi lain hujan yang mengguyur Solo sejak pagi tidak menyurutkan antusiasme pendukung Ganjar-Mahfud di Soloraya untuk nemeriahkan kampanye terakhir paslon nomor 03 di Solo. Mereka rela hujan-hujanan untuk mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya