Solopos.com, SOLO — Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menyabut adiknya, Kaesang Pangarep, lebih kreatif dan inovatif dibandingkan dirinya.
Pujian itu disampaikan Gibran dalam wawancara yang disiarkan kanal Youtube cokrotv, Sabtu (5/2/2022) malam. Dalam video berdurasi lebih dari satu jam itu ayah Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah tersebut diwawancarai oleh Eko Kuntadhi dan Mazdjo Pray.
Mereka berbincang banyak hal. Salah satunya tentang sosok Kaesang Pangarep yang beberapa waktu terakhir dipasrahi Gibran untuk menjalankan bisnisnya. Sebagai Wali Kota Solo, Gibran tidak boleh tetap menjadi pengusaha.
Baca Juga: Dapat Bocoran, Gibran Sebut Desain Ibu Kota Negara Baru Luar Biasa
Baca Juga: Dapat Bocoran, Gibran Sebut Desain Ibu Kota Negara Baru Luar Biasa
“Yang namanya adik, lebih muda, ya lebih kreatif, inovatif, lebih berani mengambil keputusan,” ungkap Gibran. Dengan kreativitas, inovasi dan pemikiran yang lebih berani, Kaesang dipercaya Gibran bakal membuat bisnis mereka lebih berkembang.
“Saya kira bisa lebih membesarkan usaha. Makanya tadi saya bilang 10 tahun cukup bagi saya [jadi pengusaha]. Sudah merasa tenang ada adik saya yang meneruskan,” ujarnya.
Baca Juga: PTM Seluruh Sekolah Solo Disetop, Gibran akan Evaluasi setelah Sepekan
Lebih jauh, Gibran mengaku sudah cukup lama keluarganya tidak berkumpul utuh. Seingatnya seluruh keluarga bisa berkumpul sebelum masa pandemi Covid-19. Biasanya saat seluruh keluarga berkumpul, Gibran mengatakan tak pernah ada pembicaraan politik. “Politik tidak pernah, yang ringan saja,” urainya.
Wawancara yang dikemas dalam bentuk perbincangan santai itu juga tidak luput menyoroti segera berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai presiden. Sesuai amanat undang-undang, masa jabatan Jokowi hanya sampai 2024.
Baca Juga: Kocak! Gibran Disambati Warga yang Kehabisan Pembalut, Begini Ceritanya
Eko Kuntadhi penasaran apakah dengan berakhirnya jabatan Jokowi akan membuat perubahan dalam hidup keluarganya, termasuk serangan-serangan dari berbagai pihak. Mendapat pertanyaan itu Gibran menilai tak ada perubahan.
Walau secara tersirat ia mengakui sebagian serangan mengarah ke dirinya. “Sama saja. Ya ada juga yang seperti itu [serangan beralih ke Gibran]. Tapi ya hal yang biasa sih. Enggak kaget. Sejak sebelum jadi Wali Kota sering diserang juga kan. Dinikmati saja,” katanya.