SOLOPOS.COM - Sanggar Belajar Grapyak Semanak yang berada di Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Jimbar)

Solopos.com, WONOGIRI — Desa Jimbar, Pracimantoro, Wonogiri, mendapatkan bantuan dana alokasi kinerja senilai Rp260 miliar seusai naik status menjadi desa mandiri. Sebelumnya, pemerintah desa tersebut sempat khawatir dana desa mereka berkurang setelah menjadi desa mandiri namun ternyata malah mendapat dana kinerja dengan nilai cukup besar.

Kepala Desa Jimbar, Pracimantoro, Sutrisno, mengakui sempat merasa khawatir anggaran dana desa akan turun dengan status desa mandiri yang didapatkan Desa Jimbar pada 2022. Namun, ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Justru pada 2023 ini Desa Jimbar mendapatkan anggaran alokasi kinerja senilai Rp260 miliar. Dana itu sangat bermanfaat untuk pembangunan desa lebih lanjut.

Sutrisno menyebut sampai saat ini masih ada pemerintah di Wonogiri yang khawatir dengan status desa mandiri tersebut. Mereka khawatir alokasi dana desa dari pemerintah pusat akan berkurang karena dianggap sudah mandiri.

Mengenai upaya Pemerintah Desa Jimbar, Wonogiri, menjadi desa mandiri, Sutrisno mengatakan sudah melaksanakan sebagian dari rekomendasi indeks desa membangun atau IDM. 

“Sebagian rekomendasi dari IDM itu sudah kami jadi pijakan untuk pengambilan kebijakan. Misalnya di bidang pendidikan, kami kerja sama dengan SMP terdekat untuk program jam wajib belajar di desa. Itu cukup efektif dengan berkolaborasi bersama pihak ketiga,” kata Sutrisno kepada Solopos.com, Senin (26/6/2023).

Sebagai informasi, IDM merupakan indeks komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi Desa. Status kemajuan dan kemandirian desa berdasarkan IDM diklasifikasikan menjadi lima meliputi mandiri, maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal. 

Di Wonogiri pada 2023 ini sudah ada 53 desa mandiri. Jumlah tersebut sudah melebihi target yang ditetapkan Pemkab Wonogiri untuk mencapai desa mandiri sebanyak 26 desa pada 2026.

Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Wonogiri, Satyagraha, mengatakan peningkatan jumlah desa yang berstatus mandiri di Wonogiri cukup eksponensial. Pada 2022 jumlah desa mandiri sebanyak 37 desa termasuk Desa Jimbar, Pracimantoro, Wonogiri.

Rekomendasi IDM untuk Arah Pembangunan

Jumlahnya bertambah 16 desa pada 2023 sehingga menjadi 53 desa. Pendataan IDM di Wonogiri juga menjadi yang tercepat di Jawa Tengah selain Purbalingga pada 2023 ini.

“Desa-desa sudah mulai memanfaatkan data IDM ini untuk merumuskan kebijakan, tetapi belum semua. Data ini sebenarnya sangat strategis untuk menentukan arah  pembangunan,” kata Satya saat ditemui di Sekretariat P3MD Wonogiri, Senin (26/6/2023).

Sayangnya, lanjut Satya, meski sudah sangat berkurang, masih ada Pemdes yang beranggapan bahwa semakin tinggi status kemandirian desa, maka anggaran dana desa semakin berkurang. Hal itu berakibat pada ketidakjujuran Pemdes itu dalam mengisi indikator untuk penetapan status kemandirian desa. Padahal anggapan tersebut tidak benar.

Menurut Satya, desa yang berstatus mandiri justru berpotensi mendapatkan anggaran alokasi kinerja. Hal itu seperti yang didapatkan Desa Jimbar, Pracimantoro, Wonogiri, seusai menjadi desa mandiri.

Selain itu, pencairan dana desa bagi desa yang berstatus mandiri hanya dilakukan dua kali dalam satu tahun anggaran, maksimal pada Juni. Sementara desa yang berstatus di bawahnya pencairan dilakukan tiga kali. 

“Data IDM ini juga belum seluruhnya menjadi landasan rumusan kebijakan bagi supradesa di Wonogiri. Padahal kalau ini bisa digunakan, kebijakan pembangunan bisa tepat sasaran,” ujar dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Antonius Purnama Adi, mengatakan Pemkab Wonogiri sudah mendorong desa-desa untuk memanfaatkan data IDM sebagai dasar merumuskan kebijakan. Begitu pula Pemkab Wonogiri sudah sejak lama memanfaatkan IDM sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan.

Dia menyebut jumlah desa yang berstatus mandiri saat ini yang berjumlah 53 desa sudah melebihi target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2021-2026. Target dalam RPJMD untuk desa berstatus mandiri sejumlah 26. Hal itu lantaran pada 2021 jumlah desa membangun sebanyak 14 desa atau hanya bertambah satu desa dari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya