Soloraya
Selasa, 23 Mei 2023 - 19:20 WIB

Wah! Kasus Kematian Ibu-Bayi di 2 Desa Boyolali Jadi Nol berkat Gerakan Merbabu

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosialisasi Gerakan Merbabu, merawat bayi dan ibu, di Setda Boyolali, Senin (22/5/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali meluncurkan gerakan Merawat Bayi dan Ibu atau Merbabu untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi yang tergolong tinggi di Kota Susu.

Program itu sebelumnya sudah diuji coba selama setahun di dua desa yakni Sampetan dan Seboto, Kecamatan Gladagsari, dan terbukti berhasil menekan jumlah kasus kematian ibu dan bayi menjadi nol.

Advertisement

Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menuturkan pada 2022 di Boyolali ada 20 kasus kematian ibu melahirkan. Angka tersebut di atas target 14 kasus kematian ibu dalam setahun.

“Kasus kematian bayi juga cukup tinggi, ada 132 kasus dari [target] 102 kasus. Tinggi itu makanya harus diturunkan. Kasus kematian ibu dari Januari 2023 sampai hari ini ada empat,” jelasnya saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Selasa (23/5/2023).

Advertisement

“Kasus kematian bayi juga cukup tinggi, ada 132 kasus dari [target] 102 kasus. Tinggi itu makanya harus diturunkan. Kasus kematian ibu dari Januari 2023 sampai hari ini ada empat,” jelasnya saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Selasa (23/5/2023).

Berdasarkan data dari Dinkes Boyolali, pada 2020 ada 15 kasus kematian ibu dan 109 kasus kematian bayi. Lalu, pada 2021 ada 41 kasus kematian ibu dan 131 kasus kematian bayi.

Puji menjelaskan penyebab kematian ibu tertinggi karena pre-eklamsia, perdarahan, penyakit jantung, emboli, dan lain-lain. Sedangkan kematian bayi disebabkan berat badan lahir rendah, asfiksia, pneumonia, dan lain-lain.

Advertisement

Kemudian pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak, penguatan tata kelola dengan upaya promotif dan preventif di Puskesmas, serta hal lain. Meski telah dilakukan berbagai upaya, jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Boyolali masih tinggi.

“Oleh karena itu diperlukan strategi atau terobosan inovatif melalui Gerakan Merbabu, merawat bayi dan ibu, berbasis Desa Siaga KIBBLA [Kesehatan ibu, Bayi baru lahir, bayi dan Anak Balita],” jelasnya.

Puji menjelaskan gerakan Merbabu berbasis Desa Siaga KIBBLA telah diluncurkan sekaligus disosialisasikan kepada perwakilan 25 desa yang menjadi lokus kegiatan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali, dan instansi terkait.

Advertisement

Target Nol Kematian Ibu dan Bayi

Ia menjelaskan Gerakan Merbabu adalah suatu gerakan untuk merawat bayi dan ibu dengan pemberdayaan masyarakat. Program tersebut akan berusaha mencerdaskan masyarakat dengan memberikan pendidikan terkait deteksi dini ibu hamil berisiko.

Dengan gerakan tersebut diharapkan target nol kematian ibu dan bayi di Boyolali, terutama di daerah lokus kegiatan bisa terwujud. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, menjelaskan Gerakan Merbabu Berbasis Desa Siaga KIBBLA telah diuji coba selama satu tahun di dua desa yaitu Sampetan dan Seboto, Gladagsari, Boyolali.

Hasilnya, saat ini kasus kematian ibu dan bayi di dua desa itu nol. Program tersebut selanjutnya direplikasi di 25 desa dan jika berhasil lagi akan direplikasi ke desa-desa lainnya di Boyolali.

Advertisement

“Tujuan utamanya menurunkan persentase kematian ibu dan bayi yang baru lahir. Kami berharap menargetkan nol sejak dicanangkannya Gerakan Merbabu ini, kami berharap yang terbaik,” kata dia.

Penerapannya mulai dari internalisasi, sosialisasi, kelas ibu hamil, pendampingan merawat bayi, imunisasi, membuat grup ibu hamil, lalu remaja putri menjelang pernikahan, dan sebagainya. “Nama besarnya itu vokasi,” kata dia.

Ia mengatakan pendampingan tak hanya diberikan ke desa-desa, akan tetapi kepada ibu pekerja di industri. “Semisal ibu hamil bekerja di perusahaan A di Mojosongo, ya nanti pendampingnya dari Puskesmas setempat,” kata dia.

Berikut daftar 25 desa yang menjadi lokasi kegiatan Gerakan Merbabu di Boyolali:

  1. Desa Selo, Kecamatan Selo
  2. Desa Selodoko, Kecamatan Ampel
  3. Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari
  4. Desa Tawangsari, Kecamatan Teras
  5. Desa Cluntang, Kecamatan Musuk
  6. Desa Mudal, Kecamatan Boyolali
  7. Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali
  8. Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono
  9. Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak
  10. Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo
  11. Desa Munggur, Kecamatan Andong
  12. Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo
  13. Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo
  14. Desa Sumber Agung, Kecamatan Klego
  15. Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari
  16. Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede
  17. Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit
  18. Desa Jenengan, Kecamatan Sawit
  19. Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo
  20. Desa Bawu, Kecamatan Kemusu
  21. Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi
  22. Desa Tempursari, Kecamatan Sambi
  23. Desa Bolo, Kecamatan Wonosegoro
  24. Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosamodro
  25. Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif