SOLOPOS.COM - Suasana sepi di area Lokananta, Jl. A. Yani No. 396, Solo, Selasa (9/3/2021) pagi. Seorang pengunjung melalui pintu depan. (Solopos.com- Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Kompleks Perum Percetakan Negara RI Cabang Surakarta Lokananta Record bakal dijadikan sebagai ruang pentas terbuka layaknya Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan akhir tahun ini ruang pentas tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh para pegiat seni berbagai genre.

Gibran mengatakan ide tersebut muncul setelah banyak musisi Solo mengeluh tak ada tempat pentas representatif setelah THR Sriwedari berhenti beroperasi kemudian dibongkar pada 2018. Tak hanya Lokananta, nantinya akan ada beberapa lokasi yang bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai venue pentas seperti kawasan Demangan, dan Taman Balekambang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembangunan panggung seni tersebut merupakan wujud komitmen Gibran untuk menyediakan sebanyak-banyaknya ruang terbuka. Harapannya agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan dan pengembangan kebudayaan.

Baca Juga: Wali Kota Rudy Usul Monumen Didi Kempot di Lokananta Solo

“Lokananta, nanti akhir tahun nanti jadi pengganti THR. Kemarin banyak seniman yang mengeluhkan sudah tak ada tempat lagi seperti THR. Nanti tak buatkan di Lokananta. Tunggu saja nanti akhir tahun ya. Demangan sudah ada, Balekambang juga segera,” kata Gibran, Jumat (11/2/2022).

Gibran belum memberi tahu detail panggung seni di kompleks Lokananta yang diklaim bakal jadi pengganti THR Sriwedari Solo itu nantinya. Ia meminta semuanya sabar menunggu hingga akhir tahun nanti.

Selama ini studio rekaman tertua di Indonesia tersebut sudah sering dijadikan sebagai tempat pentas, rekaman, maupun pameran. Namun gaungnya belum terlalu besar. Rata-rata justru disewa oleh para musikus luar Solo.

Baca Juga: Waldjinah Diganjar Penghargaan Lifetime Achivement dari Lokananta Solo

Wadah Berapresiasi

Asisten Manajer Bidang Pemasaran Lokananta, Andi Kusuma, menyambut baik wacana menjadikan Lokananta layaknya THR Sriwedari Solo. Andi secara pribadi mendukung sepenuhnya. Hal yang penting baginya yakni Lokananta bisa menjadi wadah bagi para komunitas seni untuk berapresiasi.

“Syukur-syukur Lokananta bisa menjadikan karya mereka bisa dimonetisasi, sehingga terwujud industri kreatif yang baru,” harap Andi. Ia mengaku sampai saat ini belum ada pembicaraan tentang hal tersebut dengan Gibran.

Namun, yang pasti ia selalu mendukung kebijakan Pemerintah Kota Solo asalkan untuk kemajuan Lokananta. ”Belum ada pembicaraan soal ini. Tapi memang hal seperti ini yang kami harapkan. Ada dukungan dari Pemda setempat,” terang Andi.

Baca Juga: Gaung Semangat The Flash dari Studio Lokananta

Musisi Solo yang sebelumnya aktif di THR Sriwedari, Sugeng, menyambut baik wacana menjadikan Lokananta layaknya THR Sriwedari, Solo. Anggota grup metal lawasan Buroxx ini mengatakan sejak THR Sriwedari dirobohkan mereka memang jarang pentas.

Salah satu alasannya yakni tak ada tempat senyaman THR Sriwedari. Intensitas pertemuan para musikus gaek tersebut semakin minim. Disusul pandemi yang mengharuskan mereka mengurangi acara.

“Saya mewakili teman-teman berharap banyak wacana tersebut kembali teralisasi. Biar kami bebas pentas. Ekosistem musik di Solo juga hidup kembali. Apalagi kalau bicara musik rock, Solo ini kan banyak melahirkan grup rock besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya