SOLOPOS.COM - Alat berat dikerahkan untuk mengebor fondasi pilar rel layang Simpang Joglo Solo sisi utara. Foto diambil Selasa (13/12/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Para pekerja proyek pembangunan rel layang atau elevated rail di Simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, mengaku tidak menemui masalah berarti selama pengerjaan proyek tersebut.

Bahkan, menurut beberapa pekerja, pengerjaan rel layang Simpang Joglo adalah salah satu yang paling menyenangkan. Menurut mereka, meskipun dengan tenggat waktu yang ketat, praktis ditemui masalah berarti.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Segala fasilitas yang disediakan kontraktor menjadi alasan mengapa proyek pengerjaan rel layang masih tepat waktu meski ada kendala cuaca dan lainnya. Ilham misalnya, salah satu pekerja yang mengerjakan bagian fondasi pilar rel layang di Simpang Joglo, menyebut tidak ada masalah berarti dalam pekerjaannya.

Alat-alat berat menurutnya didatangkan dalam jumlah dan fungsi yang cukup tepat guna sehingga memudahkan pekerja. “Masalah di sini relatif tidak ada, mungkin hanya kalau ada hujan deras kami baru berhenti,” ujar Ilham kepada Solopos.com di lokasi proyek, Selasa (13/12/2022).

Ilham mengatakan tanah di lokasi proyek rel layang Joglo Solo cukup mudah dibor untuk fondasi tiang rel. Alat-alat berat juga tersedia dalam jumlah yang pas dan tepat guna. Fasilitas lain juga ia nilai cukup memadai, sehingga para pekerja bisa bekerja secara optimal.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo: Pilar-Pilar Penyangga Sudah Terpasang di Selatan Simpang

“Bayarannya di sini juga lancar, lemburan juga oke dapatnya. Fasilitas-fasilitas yang didapat juga lumayan, arahan dari mandor jelas jadi kalau secara pengerjaan relatif kami enggak ada masalah jadi masih on track semua,” kata pria berusia 22 tahun ini.

Senada dengan Ilham, Luthfi, pekerja lain di bagian utara Simpang Joglo, juga menyebut bekerja di proyek rel layang itu relatif tidak menemui masalah berarti. Ia juga memuji masyarakat sekitar Simpang Joglo yang ramah kepada para pekerja.

Keramahan Warga Sekitar

“Orang-orang sekitar cukup ramah, istilahnya enggak ada yang mengganggu, bahkan ada yang penasaran sudah sampai mana tahapannya, ya kami menjelaskan,” jelas pria asal Kebumen tersebut.

Baca Juga: Pemasangan Pilar Jembatan Rel Layang Simpang Joglo Capai 38,52 Persen

Pengalaman serupa dirasakan Tito yang mengaku sudah bekerja di proyek pembangunan rel layang Joglo, Solo, sejak tahap pertama. Ia menjelaskan tahap kedua tidak ada masalah berarti.

“Yang berat memang tahap pertama itu, ngebor sedikit ada pipa air yang bocor terus lalu lintasnya juga kan padat jadi susah. Tapi masuk tahap kedua kendalanya paling cuma kalau hujan deras kami ya berhenti,” lanjut Tito.

Tito mengaku sudah pernah ikut mengerjakan proyek di Kalimantan dan Sumatra. Namun, ia menyebut pengerjaan di Simpang Joglo menyenangkan, sangat lancar karena pekerja mendapatkan fasilitas yang baik.

Baca Juga: 5 dari 10 Program Prioritas Wali Kota Solo Gibran Tak Selesai Akhir Tahun Ini

Yang menarik, menurut Tito, pekerja dari subkontraktor dan pekerja dari kontraktor utama sangat akrab dan memudahkan pengerjaan.

“Kalau di tempat lain biasanya ada jarak atau bahkan saling tidak ngobrol. Di sini lebih cair, kami butuh apa langsung disediakan oleh kontraktor, yang pekerja dari subkontraktor juga tangkas dan tanggap kalau ada apa-apa kami juga dibantu,” ucap pria asal Bekasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya