SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyerahkan BLT DBHCHT kepada perwakilan buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (25/9/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 6.331 buruh tani dan buruh pabrik rokok di Kabupaten Klaten mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai hasil cukai tembakau (DBHCHT). Total BLT yang dicairkan untuk bantuan tersebut sekitar Rp7,5 miliar.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten, M Nasir, mengatakan masing-masing penerima mendapatkan Rp300.000 per bulan untuk empat bulan periode Mei-Agustus 2023.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bantuan diberikan dalam satu tahap atau Rp1,2 juta per penerima. Nilai total bantuan yang disalurkan yakni Rp7.597.200.000 untuk ribuan buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok legal.

“Para penerima bukan penerima BLT DBHCHT provinsi,” kata Nasir dalam sambutannya saat penyerahan bantuan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (25/9/2023).

Nasir mengatakan tujuan penyaluran bantuan langsung tunai itu untuk mengurangi beban buruh tani dan buruh pabrik rokok di Klaten dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penurunan produksi tembakau berdampak pada pendapatan para buruh tani dan buruh pabrik rokok.

Selain itu, bantuan dimaksudkan guna memotivasi para buruh tani dan buruh pabrik rokok agar tetap beraktivitas di bidang yang sama. Bantuan disalurkan secara nontunai melalui bank yang sudah ditunjuk.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kondisi ekonomi belum begitu mapan pascapandemi Covid-19 termasuk yang dialami para buruh tani serta buruh pabrik rokok. Bantuan itu sebagai stimulan untuk para buruh tani dan buruh pabrik rokok memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Harapan saya bantuan stimulan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu perekonomian para buruh tani maupun buruh pabrik rokok,” jelas dia.

Salah satu petani tembakau di Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Sriyanto, 50, bersyukur menjadi salah satu penerima bantuan langsung tunai tersebut. Bantuan akan dia manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sriyanto mengatakan luas tanam tembakau di wilayahnya menurun dibandingkan luas tanam tahun lalu. Kondisi itu terjadi lantaran petani sudah kehabisan modal akibat merugi saat tanam tembakau tahun lalu.

Pada kemarau tahun lalu masih turun hujan sehingga hasil panen tak maksimal. “Kalau sekarang luasannya seperempat dibandingkan luasan tahun lalu. Ya karena tahun lalu faktor alam atau hujan. Kalau sekarang kemarau cukup panjang,” kata Sriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya