Soloraya
Rabu, 16 Februari 2022 - 20:34 WIB

Wah, Ternyata Ada Peran Wong Suku Kalang dalam Pembangunan Keraton Solo

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wong kalang (Instagram/@gypsyindonesia)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Desa Sala pada era Paku Buwono (PB) II pada 1743 yang diarsiteki Tirta Wiguno ternyata banyak dibantu orang-orang dari Suku Kalang.

Advertisement

Diceritakan saat itu ada beberapa orang Suku Kalang yang menjadi Abdi Dalem Keraton atau pengikut PB II. Mereka dikenal mempunyai kemampuan lebih dalam hal pembangunan dan seni ukir kayu.

“Pembangunan-pembangunan keraton ini kan pelaku utamane Abdi Dalem Kalang, orang-orang Kalang. Suku Kalang adalah suku Jawa yang ahli di bidang pembangunan dan seni ukir. Mereka ada di sekitar Rembang dan Blora,” terang ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini.

Advertisement

“Pembangunan-pembangunan keraton ini kan pelaku utamane Abdi Dalem Kalang, orang-orang Kalang. Suku Kalang adalah suku Jawa yang ahli di bidang pembangunan dan seni ukir. Mereka ada di sekitar Rembang dan Blora,” terang ketua komunitas pencinta sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini.

Baca Juga: Terkuak! Wong Kalang Ternyata Arsitek Andalan Kerajaan Mataram

Konon dalam sejarahnya, menurut Dani, para abdi dalem dari Suku Kalang yang berperan besar dalam pembangunan Keraton ini tinggal di wilayah yang kini bernama Kampung Kalangan di Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo.

Advertisement

Setelah berdiri Keraton Kasunanan Surakarta, ditunjuk lah seorang pembesar di kalangan para abdi dalem Suku Kalang dengan jabatan Bupati Kalang. Para Abdi Dalem Kalang terus berkarya hingga masa PB X dengan dipimpin Raden Tumenggung Wreksa Diningrat.

Baca Juga: Jejak Wong Kalang Tersebar di Solo hingga Jogja

Bahkan mereka menjadi bagian Karti Praja dari Keraton Kasunanan. “Saat Keraton semakin maju, [Abdi Dalem Kalang] menjadi bagian Karti Praja atau semacam Dinas Pekerjaan Umum. Orang-orang kalang ini adalah ahli kayu, belajarnya ya autodidak dari tradisi mereka,” kata Dani.

Advertisement

Tembok hingga Ukiran

Ihwal keterampilan orang-orang Suku Kalang saat itu, menurut Dani, mulai dari membuat tembok hingga ukiran mereka ahlinya. Pembangunan Keraton Solo yang dibantu orang Suku Kalang pada awalnya dominan dari bahan kayu. Walau ada beberapa bagian yang berupa tembok.

“Dulu bangunan permanen dominan dari kayu, yang ditambahi tembok. Sejak era PB II sudah tembok, tapi bangunan Kedaton masih menggunakan tradisi Jawa asli,” katanya.

Baca Juga: Wong Kalang Ternyata Manusia Berekor, Ini Buktinya

Advertisement

Sayangnya pada 1985-an Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengalami kebakaran hebat yang membuat banyak bangunan rusak. Salah satu karya bangunan abdi dalem Suku Kalang yang masih tersisa di Keraton Solo, menurut Dani, yaitu Lojen Sasana Mulyo. Bangunan itu bergaya indi atau model buatan sendiri.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah literatur menyebutkan Wong Kalang adalah kelompok suku yang bermukim di Pulau Jawa, khususnya di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seperti Kabupaten Blora dan Rembang di Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur.

Mereka termasuk dalam sub Suku Jawa yang dengan sengaja hidup mengasingkan diri dalam hutan. Scribd.com menyebut Wong Kalang sudah ada sebelum pengaruh Hindu masuk ke Jawa. Pendapat ini berdasarkan prasasti Kuburan Candi di Tegalsari, Magelang tahun 753 Saka atau 831 Masehi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif