SOLOPOS.COM - Suasana Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (20/6/2021) siang. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLOKeraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdiri pada 1745 dengan dipimpin SISKS Paku Buwono (PB) III selama kurang lebih 200 tahun menjadi pemegang kekuasaan wilayah Jawa.

Wilayah kekuasaan kerajaan ini meliputi wilayah Soloraya, Jogja, sebagian wilayah Jawa Timur, dan sebagian wilayah Jawa Tengah. Ketua Solo Societeit, komunitas pegiat sejarah di Solo, Dani Saptoni, mengungkapkan wilayah kekuasaan kerajaan tersebut bahkan pernah sampai Banyumas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Wilayah kekuasan sampai Banyumas, Purworejo. Kalau timur utamanya pesisir selatan, sampai Madiun, Ngawi, Pasuruan, Tulungagung, dan Malang. Pokoknya wilayah Jatim tengah ke selatan. Kalau pesisir utara punya Belanda,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Senin (12/9/2022).

Dani menjelaskan Keraton Solo merupakan pindahan dari Keraton Mataram di Kartasura. Keraton Solo mengalami masa kejayaan sebagai pemegang kekuasaan di wilayah Jawa pada era SISKS PB X. Hal itu dilihat dari pembangunan infrastruktur Keraton yang semakin merata.

Sistem administrasi juga lebih teratur dengan metode yang modern. Tingkat kesejahteraan masyarakat pada era PB X pun dinilai lebih baik. “Keraton menjamin kesejahteraan rakyat, utamanya di bidang kesehatan, pendidikan yang masif. Waktu itu banyak tenaga pendidik masuk desa-desa,” katanya.

Baca Juga: Pasar Malam Sekaten Solo: Dulu Khusus Celengan-Kinang, Kini Diler Mobil pun Ada

Bidang infrastruktur transportasi pada era PB X, menurut Dani, juga lebih diperhatikan. Tidak sampai di situ saja. Kala itu modernisasi di kalangan bangsawan Jawa dengan alat-alat negara yang lebih modern tersebut sudah semakin menonjol.

“PB X berkuasa dari 1893 sampai 1939. Nama aslinya Malikul Kusno. Walau wilayah kekuasaannya tidak lagi seluas pada awal berdirinya Keraton Solo, tapi era PB X bisa dibilang sebagai masa kejayaan Keraton Solo,” terang Dani.

Wilayah kekuasaan Keraton Solo pada era PB X tak seluas dulu karena telah dibagi menjadi empat wilayah Dinasti Mataram, yaitu Kasunanan Solo, Kasultanan Jogja, Paku Alam, dan Mangkunegaran. Hal itu dimulai dari adanya Perjanjian Giyanti pada 1755.

Baca Juga: Pasar Malam Sekaten Solo Kembali Digelar, Berbagai Wahana Permain Mulai Berdiri

Pajak dan Upeti

Dalam perjanjian itu wilayah Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua, yaitu Kasultanan Jogja dan Kasunanan Solo. Dua tahun berselang, yaitu pada 1757 terjadi perjanjian Salatiga di mana RM Said mendapat sebagian wilayah Kasunanan.

“Pada era PB X mulai dikenal dan digunakannya alat-alat modern, utamanya di sektor industri. Itu berpengaruh besar bagi penghasilan Keraton. Di mana sebelumnya Keraton hanya mengandalkan pajak dan upeti dari daerah-daerah,” urainya.

Mengutip laman id.wikipedia.org, wilayah kekuasaan Keraton Solo pada masa PB X tinggal Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo (Kabupaten Kutha Surakarta), Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen. Ditambah beberapa enklave (daerah kantong) yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk di dalam wilayah Yogyakarta (Kotagede dan Imogiri).

Baca Juga: Putri PB XII Hadiri Kirab Hari Jadi Kartasura: Senang Ada yang Nguri-uri Budaya

Pada masa PB X, menurut Dani, Keraton Solo juga mulai memiliki usaha sendiri seperti pabrik gula, rumah sakit, dan bank. Sehingga tidak heran wajah Keraton Solo saat itu tidak lagi sebagai kerajaan tradisional, tapi sudah menjadi wajah modern.

“Wajah Solo bukan lagi menjadi kerajaan tradisonal tapi sudah mulai menjadi wajah kota modern. Banyak alat-alat industri, mesin-mesin industri, termasuk dengan adanya listrik. Sektor pendidikan di era PB X juga sudah begitu moncer,” urainya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, pabrik gula (PG) di wilayah Soloraya yang perna dikelola oleh Keraton Kasunanan adalah PG Modjo di Sragen dan PG Gondang di Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya