SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sosial. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kebijakan Pemkab Karanganyar meniadakan bantuan uang Lebaran untuk warga lanjut usia (lansia) dan anak yatim tahun ini disesalkan Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko. Ia menilai bantuan ini seharusnya dipertahankan karena  bermanfaat bagi warga lansia dan anak yatim yang tak beruntung secara ekonomi maupun sakit.

“Sampai tidak diajukan penganggarannya itu kemunduran. Seharusnya Pemkab bisa memberi bantuan ini lagi,” katanya, Selasa (28/3/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Politikus Partai Golkar ini menyarankan Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar  meminta bantuan Baznas agar lansia dan yatim tetap diberi bantuan belanja Lebaran. Menurut Anung, yatim piatu mestinya menjadi prioritas penanggulangan kemiskinan di Karanganyar.

Seperti diketahui, Pemkab Karanganyar tahun ini tak lagi menyalurkan bantuan uang lebaran untuk warga lansia dan anak yatim. Sebagai gantinya, mereka memperoleh bantuan lain dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bantuan tersebut telah disalurkan sebelum Ramadan lalu.

Kepala Bidang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan sebelum ini Pemkab rutin menyalurkan bantuan bagi warga lansia dan anak yatim untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Namun di tahun anggaran ini, Pemkab meniadakan program tersebut.

“BKD [Badan Keuangan Daerah] tidak ada penugasan untuk keperluan itu [santunan lansia dan yatim],” katanya kepada Solopos.com, Selasa (28/3/2023).

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, penerima santunan bagi warga lansia dan anak yatim diberikan senilai Rp300.000 per orang. Santunan ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan Lebaran.

Di 2022 lalu, ada sebanyak 7.174 warga lansia dan anak yatim yang menerima bantuan tersebut. Meski tak dapat uang Lebaran dari APBD tahun ini, Sulistyowati mengatakan anak yatim piatu mendapatkan bantuan dari Kemensos.

“Bantuan Kemensos sudah disalurkan sebelum Ramadan kemarin. Bantuan itu bersumber dari APBN,” katanya.

Perinciannya ada sebanyak 628 anak yatim piatu yang orang tua meninggal karena non-Covid-19 menerima bantuan Rp600.000 per orang. Kemudian 386 anak yatim piatu yang orangtua meninggal karena Covid-19 besarannya untuk anak sekolah Rp200.000 per bulan dan belum sekolah Rp300.000 per bulan.

“Mereka yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 sudah menerima selama 15 bulan. Yang non-Covid-19 sudah terima tiga bulan,” katanya.

Sementara untuk warga lansia, Kemensos memberikan bantuan permakanan bagi 1.247 orang ua sebatang kara. Mereka berhak mendapat paket makan bernutrisi selama 30 hari pada Desember 2022 lalu. Paketnya berupa dua kali makan per hari dengan indeks Rp21.000 per makan. Selain itu, paket permakanan menyasar 435 disabilitas sebatang kara.

Sulistyowati mengatakan, Kemensos masih mendistribusi paket permakanan plus kebutuhan MCK bagi 83 lansia dengan nilai bantuan senilai Rp1 juta per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya