SOLOPOS.COM - Warga Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen, mewakili Disporapar Jateng membuka stan di pameran produk UMKM di Banyumas, Jateng, pertengahan Mei 2023 lalu. (Istimewa/Pemdes Pilangsari)

Solopos.com, SRAGEN — Namanya boleh saja memakai nama daerah lain, namun emping garut adalah penganan khas buatan UMKM Desa Pilangsari dan Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Sragen. Saat dijajakan di pameran produk UMKM 2023 di Banyumas pada pertengahan Mei 2023 lalu, emping garut dari Sragen laku keras. Sebanyak 80 kemasan emping garut seharga Rp10.000/kemasan ludes dalam sehari.

Kepala Desa (Kades) Pilangsari, Ahmat Munadi, mengatakan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng meminta produk UMKM Pilangsari itu dipamerkan ke di Pameran UMKM 2023 di Banyumas mewakili Jateng.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saat itu pemberitahuannya mendadak sehingga saya memborong semua produk UMKM Pilangsari yang biasa dipasarkan di Taman Doa Ngrawoh Pilangsari. Kalau mau membawa sedikit tanggung sehingga semua produk yang siap jual hari itu saya bawa. Termasuk produk olahan garut lainnya dan produk kerajinan,” jelas Munadi, sapaan nya saat berbincang dengan Solopos.com di Balai Desa Pilangsari, Senin (29/5/2023).

Munadi mengisahkan alasan di balik penunjukan emping garut Sragen yang mewakili Disporapar Jateng untuk tampil di pameran tersebut. Alasan itu karena Pilangsari pernah menjadi desa dampingan Disporapar Jateng pada 2021-2022.

Selain emping garut, Munadi juga membawa produk kerajinan berupa tiga sangkar burung dan keranjang dari limbah tali herbel. Ternyata semua produk yang dibawa Munadi ludes. “Khusus emping garut itu saya bisa membawa pulang hasil penjualan Rp800.000. Tiga sangkar burung baru keluar dari mobil langsung dibeli orang. Jadi emping garut di Banyumas itu disukai banyak orang. Setiap orang yang mencoba tester-nya pasti langsung beli. Produk olahan garut lainnya ada roti garut,” jelasnya.

Selain emping garut ada tempe benguk yang juga laku keras di Banyumas. Harganya juga sama Rp10.000 per kemasan. “Mungkin karena harganya yang murah sehingga banyak disukai. Produk emping garut itu tidak hanya di Pilangsari tetapi juga ada di Dukuh Wahyu masuk Desa Blangu, Gesi. Kalau ada yang pesan, selain ambil dari UMKM di Pilangsari saya juga ambil di UMKM Blangu,” katanya.

Emping garut buatan Pilangsari rasanya renyah dan ada kandungan seratnya. Cara pengolahannya pun sederhana. Umbi garut dikupas kemudian dicuci dan direbus. Setelah matang, dipotong dalam ukuran 2 cm lalu digepuk sampai gepeng dengan kayu. Setelah itu dijemur sampai kering. Sebelum digoreng, emping itu dibumbui. Setelah digoreng, emping ditiriskan dan siap dipasarkan.

Di wilayah Desa Blangu, emping garut diproduksi di Dukuh Wahyu RT 004A, Desa Blangu, yang lokasinya sekitar 14 km dari Kota Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya