SOLOPOS.COM - Ilustrasi WC Umum (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 43.585 keluarga di Kota Solo terdata tak memiliki jamban sendiri. Mereka mengakses jamban komunil/komunal, menggunakan jamban milik orang lain, atau lebih dari satu keluarga menggunakan satu jamban bersama-sama. Bahkan ada yang tak bisa mengakses jamban sehingga buang air besar sembarangan (BABS).

Jumlah tersebut setara dengan 22,68% dari 192.174 rumah tangga (RT) yang terdata berdasarkan hasil survei publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS), belum lama ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: Waduh, Masih Ada Puluhan Warga Solo Antre MCK Umum Saban Pagi

Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan berdasarkan hasil survei tersebut diketahui pula mayoritas penduduk menggunakan sumur pompa sebagai sumber air utama untuk mencuci dan mandi. Jumlahnya tercatat sebanyak 65,86%.

Sedangkan mereka yang menggunakan aliran air PDAM hanya 26,75% dan sisanya menggunakan sumber mata air lainnya. “Semakin kemampuan ekonominya rendah, semakin tinggi tingkat pemakaian airnya menggunakan air sumur,” katanya diwawancarai Solopos.com, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga: PDAM Solo Gencar Sosialisasi Layanan Sedot Tinja, Ini Targetnya

Statistisi Ahli Muda BPS Kota Solo, Leni Kurniawati, mengatakan 77,32% keluarga sudah memiliki jamban sendiri. Sementara hampir semua RW di permukiman padat penduduk selalu menyediakan jamban komunal.

Apabila dilihat dari persebaran jumlahnya, Kecamatan Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari lebih banyak membangun jamban komunal dibanding lainnya. “Satu jamban komunal jamaknya memiliki tiga atau empat kamar mandi atau kakus,” ucapnya.

Baca Juga: Awas, Kualitas Air Sumur dan Sungai Solo Tercemar Bakteri!

Asosiasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sanitasi Kota Solo, Farhat Kamil, mengatakan berdasarkan hasil pendataan terakhir hingga akhir 2020, jumlah jamban komunil dan komunal mencapai 160-an unit. Jumlah itu tersebar di lima kecamatan.

Jamban komunal itu dikelola KSM Sanitasi. “Selain jamban komunal, layanan lainnya adalah IPAL [instalasi pengolahan air limbah] komunal. IPAL komunil biasanya diakses oleh 5-15 sambungan, untuk yang komunal 50-70 sambungan,” terangnya saat dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya