Soloraya
Jumat, 9 September 2022 - 20:05 WIB

Walah, 5 Anggota FPKS DPRD Solo sampai Tinggalkan Rapat demi Ikut Demo soal BBM

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Legislator Fraksi PKS DPRD Solo sesaat setelah meninggalkan Rapat Paripurna DPRD Solo untuk mengikuti aksi demo di Gladak, Solo, Jumat (9/9/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Lima legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau FPKS DPRD Solo meninggalkan Rapat Paripurna DPRD membahas persetujuan bersama Perubahan APBD 2022 yang baru mulai berlangsung, Jumat (9/9/2022) siang.

Mereka melakukan itu demi bisa ikut aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Pantauan Solopos.com, rapat dibuka pukul 13.10 WIB. Rapat dibuka Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, yang didampingi tiga wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Taufiqurrahman dan Achmad Sapari.

Advertisement

Hadir dalam rapat itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Setelah rapat paripurna dibuka, Ketua FPKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, meminta waktu berbicara kepada pimpinan sidang.

Dalam kesempatan itu dia meminta izin untuk meninggalkan ruang rapat untuk mengikuti aksi demo. “Kami Fraksi PKS DPRD Kota Solo tidak dapat melanjutkan mengikuti rapat paripurna pada hari ini karena kami akan membersamai masyarakat yang sedang berkumpul di Jl Slamet Riyadi menyuarakan aspirasi mereka,” ungkapnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu dia meminta izin untuk meninggalkan ruang rapat untuk mengikuti aksi demo. “Kami Fraksi PKS DPRD Kota Solo tidak dapat melanjutkan mengikuti rapat paripurna pada hari ini karena kami akan membersamai masyarakat yang sedang berkumpul di Jl Slamet Riyadi menyuarakan aspirasi mereka,” ungkapnya.

Asih juga mengatakan legislator FPKS DPRD Solo prihatin dengan kebijakan kenaikan harga BBM yang telah menambah beban hidup rakyat. Untuk itu FPKS ikut bersama rakyat unjuk rasa di Bundaran Gladak guna menyuarakan sikap penolakan.

Baca Juga: Ada Keranda pada Aksi Demo PKS di Gladak Solo, Simbol Penderitaan Wong Cilik

Advertisement

“Terima kasih Pak Asih, dipersilakan,” katanya. Sementara itu saat diwawancarai wartawan seusai rapat paripurna, Budi menyatakan masing-masing fraksi di DPRD Solo mempunyai hak untuk menyuarakan kepentingan partai mereka, termasuk FPKS.

Tak Pengaruhi Hasil Rapat

“Kami lihat kayaknya posisi itu sama juga yang terjadi di pusat. Kemarin kan saat rapat APBN, FPKS juga walkout. Kaitannya dengan mereka ingin menyampaikan suara untuk menolak kenaikan harga BBM. Ya, tidak apa-apa,” terangnya.

Baca Juga: Tuntut Pemerintah Turunkan Harga BBM, Seribuan Kader PKS Demo di Gladak Solo

Advertisement

Budi menegaskan ketiadaan legislator FPKS tidak mengurangi keabsahan hasil rapat paripurna yang dilaksanakan hari itu. Sebab legislator FPKS DPRD Solo sudah hadir sejak awal, masuk ke forum rapat, serta menandatangani RAPBDP 2022.

“Mereka ikut membahas di Banggar, di pandangan umum fraksi juga tidak ada yang menolak. Yang kami lakukan di Banggar kan bagian dari perjuangan untuk masyarakat Solo. Kami anggarkan untuk bantalan sosial masyarakat,” urainya.

Seperti diketahui, seribuan kader dan simpatisan PKS se-Soloraya menggelar aksi demo di Bundaran Gladak untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM per 3 September 2022.

Advertisement

Baca Juga: Demo Tolak Harga BBM Naik, Kader PKS Soloraya Longmarch Sriwedari-Gladak

Aksi didahului dengan longmarch dari Taman Sriwedari melalui Jl Slamet Riyadi sampai Bundaran Gladak. Dalam aksi demo itu para pengunjuk rasa melakukan teatrikal mengusung keranda dan jeriken.

Hal itu simbol penderitaan rakyat kecil yang bebannya semakin bertambah berat dengan adanya kenaikan harga BBM.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif