Soloraya
Minggu, 27 November 2011 - 23:49 WIB

Walah, gadis cacat dihamili pemuda kampung

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)--Sungguh tragis nasib gadis ini.  Kondisi fisik Ls, 19, warga Dukuh Sandelan, Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, memang tidak sempurna. Ls terlahir dengan kondisi tidak mampu untuk berkomunikasi, serta kedua tangan dan kakinya tidak dapat digerakkan.

Dengan kondisi tersebut, Ls yang juga mengalami cacat mental hanya bisa berbaring. Makan dan minum dibantu sang ibu, Muji,55. Saat sore hari, Ls biasa dibawa keluar rumah dibantu dengan kursi roda yang tampak sudah usang untuk menghirup udara segar.

Advertisement

Namun, siapa sangka, warga di desanya pada Jumat (25/11) lalu, digegerkan dengan berita kehamilan Ls. Belakangan diketahui Ls dihamili oleh tetangganya yang bernama Eko Sutopo, 29.

Kehamilan Ls kali pertama diketahui Muji yang saban harinya bekerja serabutan sebagai tukang kebun di kantor Desa Ngawen serta berjualan makanan kecil. Muji awalnya curiga dengan kondisi fisik anak keduanya tersebut.

Pasalnya, perut Ls diketahui terus membesar dan mengencang. Tidak hanya itu, Ls juga tidak menstruasi selama tiga bulan belakangan. “Awalnya saya tidak percaya kalau adik saya hamil karena melihat kondisi fisiknya yang seperti itu,” papar kakak Ls, Dangin Mustofa, 28, kepada Solopos.com, Minggu (27/11).

Advertisement

Mereka pun lantas memeriksakan Ls ke seorang bidan desa, Kamis (24/11). Hasilnya, Ls diketahui hamil empat bulan. Tak pelak, hal tersebut membuat ibu dan kakak Ls terkejut.

Kejadian tersebut kemudian dirapatkan keluarga bersama warga. Kecurigaan pun langsung tertuju kepada dua orang pemuda desa setempat salah satunya adalah Eko. Mereka diketahui memiliki kelainan seksual.

Melalui tokoh masyarakat setempat dan keluarga, keduanya kemudian diajak untuk bertemu dengan Ls. Saat Eko diminta berada di samping korban, Ls pun lantas tersenyum dan berusaha menggapai tangan Eko. “Awalnya Eko tidak mengaku. Namun, setelah tokoh masyarakat menasehatinya, Eko baru mengaku,” papar Dangin.

Advertisement

Hingga berita ini diturunkan, Eko masih dalam penyidikan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Klaten.

(m103)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif