SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka diwawancara wartawan di Loji Gandrung, Solo, Senin (28/3/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang mau ikut demo bila isu yang diangkat soal penolakan masa jabatan presiden tiga periode dinilai hanya gimik politik.

Pendapat tersebut disampaikan Koordinator BEM Soloraya, Widi Adi Nugroho, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (12/4/2022). Awalnya, Widi mengaku belum mendapat informasi terkait Gibran yang siap ikut demo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami belum ada info soal itu. [Tanggapannya] Kalau itu sih saya rasa, soalnya sudah susah sekali untuk presiden tiga periode. Sebab harus amandemen UUD. Jadi mustahil walau masih bisa. Kemungkinan besar sudah tidak bisa. Ya mungkin itu sekadar gimik dari Mas Gibran,” ujarnya.

Baca Juga: Demo Di Flyover Purwosari Solo, HMI Soloraya Sampaikan 5 Tuntutan

Widi, panggilan akrabnya, malah kemudian bertanya balik kepada awak media ihwal alasan Gibran mau ikut demo menolak masa jabatan presiden tiga periode. “Ya kalau dari Mas Gibran alasannya mau ikut demo apa?” tanyanya.

Widi merasa penasaran atas pernyataan Gibran. Sebagimana diinformasikan, Gibran menyatakan tidak setuju dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Demo 14 April

Ia bahkan siap ikut jika ada demo yang tuntutannya menolak wacana tersebut. “Nek ada demo menolak tiga periode [masa jabatan Presiden] tak melu, kandanane nengndi ya [Kalau adaa demo menolak tiga periode saya ikut, kasih tahu tempatnya ya],” terangnya.

Baca Juga: Gibran Mau Ikut Demo Tolak Presiden 3 Periode, Ini Kata Kapolresta Solo

Sementara itu, BEM Soloraya berencana menggelar aksi demo dengan melibatkan 700-1.000 mahasiswa di Solo pada Kamis (14/4/2022).  Koordinator BEM Soloraya, Widi Adi Nugroho, mengatakan sudah menyiapkan pengamanan aksi unjuk rasa besar-besaran tersebut.

Langkah itu untuk mengantisipasi terjadinya chaos atau rusuh seperti demo lainnya. “Kami punya strategi biar tidak chaos. Kami siapkan tim-tim di dekat aparat,” katanya.

Tim tersebut, menurutnya, bertugas menjaga dan mengawasi bila ada orang-orang di luar BEM Soloraya yang bertindak anarkistis. Bila didapati orang yang tidak menjadi bagian peserta unjuk rasa dan berbuat onar akan langsung diamankan.

Baca Juga: Tolak Presiden 3 Periode, Gibran: Kabari Saya Kalau Ada Demo, Tak Melu!

Ihwal surat pemberitahuan unjuk rasa, Widi mengaku belum memberikannya ke polisi. Alasannya lokasi dan jam pelaksanaan aksi masih dalam pembahasan BEM Soloraya.

Sejauh ini baru tanggal pelaksanaan aksi unjuk rasa yang sudah fix yaitu Kamis (14/4/2022). “Surat pemberitahuan belum karena tempat dan jam belum fix,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya