SOLOPOS.COM - Warga bergotong royong membersihkan material longsor di Dusun Mongsari, Desa Sanan, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Rabu (15/2/2023). (Istimewa/Trisnadi Tulus)

Solopos.com, WONOGIRI — Bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Rabu (15/2/2023). Sebanyak 16 wilayah rukun tangga (RT) di empat desa terkena dampaknya.

Tidak ada korban jiwa namun 27 keluarga harus menderita karena rumah mereka rusak. Camat Girimarto, Trisnadi Tulus, mengatakan tanah longsor terjadi di beberapa lokasi di pemukiman warga akibat hujan deras sejak beberapa hari terakhir.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tanah longsor di beberapa lokasi bahkan sampai menutup akses jalan desa. Berapa yang lain menimpa rumah warga hingga mengakibatkan kerusakan parah.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Para warga dan Forkompimcam Girimarto sudah bergotong-royong bersama-sama membersihkan longsoran. Ada alat beratnya juga tadi yang memudahkan evakuasi,” kata Trisnadi Tulus kepada Solopos.com, Rabu (15/2/2023).

Dia menyebut longsor di Kecamatan Girimarto, Wonogiri, terjadi di empat desa yaitu Desa Sanan, Semagar, Bubakan, dan Giriwarno. Tiga desa yang disebut pertama merupakan paling banyak lokasi tanah longsor.

Di Desa Sanan ada 12 keluarga yang terdampak, Desa Semagar delapan keluarga, Desa Bubakan lima keluarga, dan Desa Giriwano satu keluarga yang terdampak longsor. Dia menyebut Dusun Mongsari, Desa Sanan, tanah longsor terjadi di halaman depan rumah warga menyebabkan talut penahan rumah jebol.

Material longsoran menutup akses jalan desa. Di Desa Giriwarno, tanah longsor menimpa rumah warga menyebabkan tembok samping rumah jebol dan genting rontok. Sementara di Dusun Tritis, Desa Semagar, terjadi bencana tanah bergerak menimbulkan retakan sepanjang 16 meter di dalam rumah warga.

Retakan tanah di rumah warga Girimarto, Wonogiri, tersebut berpotensi menjadi tanah longsor yang mengancam empat rumah warga yang terletak di bawahnya. Jika terjadi longsor maka empat rumah tersebut bakal tertimpa.

“Kita doanya jangan sampai longsor. Tetapi untuk antisipasi, kami minta keluarga di empat rumah itu untuk tidur di kamar yang jauh dari tebing,” ujar dia.

Dia menjelaskan kondisi geografis Kecamatan Girimarto yang berada di ketinggian dan dekat dengan lereng selatan Gunung Lawu membuat wilayah ini rawan longsor. Camat sudah mengimbau masyarakat Girimarto meningkatkan kewaspadaan pada saat musim penghujan seperti sekarang ini.

Selain itu, warga diminta tetap awas dan hati-hati terhadap segala potensi bencana. Longsor dan tanah bergerak terjadi pada Rabu pagi. Adapun kerugian material bencana tanah longsor di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar itu ditaksir mencapai Rp871 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya