SOLOPOS.COM - Forum Audiensi PPDB SMA/SMK di Kabupaten Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (1/7/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB jenjang SMA di Kabupaten Wonogiri dinilai masih memunculkan sejumlah persoalan. Calon peserta didik baru di wilayah blank spot atau yang tidak ada sekolah negeri sulit diterima di SMA negeri karena terkendala jarak.

Hal itu mencuat dalam forum audiensi PPDB SMA/SMK di Kabupaten Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (1/7/2024). Dalam forum itu hadir antara lain Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas VI Dikbud Provinsi Jawa Tengah, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (KKS) SMA Wonogiri, camat, dan sejumlah tokoh masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Camat Eromoko, Wonogiri, Danang Erwanto, mengatakan di wilayahnya tidak ada SMA atau pun SMK negeri. Sejak PPDB sistem zonasi diterapkan, banyak anak-anak lulusan SMP dari Eromoko yang sulit melanjutkan ke SMA negeri terdekat, yaitu SMAN 1 Wuryantoro.

Dia mencontohkan pada 2024 ini, sedikitnya ada 430 anak di Eromoko yang lulus SMP. Sementara yang diterima di SMAN 1 Wuryantoro hanya 60 anak. Mereka diterima melalui tiga jalur, yaitu zonasi khusus 34 anak, prestasi 12 anak, dan afirmasi 14 anak.

Menurutnya, jumlah itu terlalu kecil dibandingkan lulusan SMP yang ada di Eromoko. Danang menyebut masih banyak anak-anak di Eromoko yang ingin sekolah di SMA negeri. Mereka secara akademik unggul. Akan tetapi terkendala sistem zonasi, mereka tak bisa masuk SMA negeri.

Jarak rumah mereka dinilai jauh dari SMAN 1 Wuryantoro sebagai sekolah negeri terdekat dari Eromoko. Danang menerangkan sebenarnya ada opsi bagi anak-anak Eromoko yaitu mendaftar di SMAN 1 Pracimantoro.

Tetapi jarak sekolah itu terlalu jauh. Mereka harus beberapa kali berganti transportasi umum untuk sampai ke sekolah itu. Di sisi lain, orang tua tidak tega dan belum siap anaknya indekos di dekat sekolah.

Asas Keadilan

“Ini kan menjadi persoalan. Anak-anak lulusan SMP di Eromoko itu banyak, tetapi ketika mereka mau daftar ke SMAN. Wuryantoro, tidak banyak yang diterima karena jaraknya dianggap jauh. Padahal secara akademik, mereka bagus,” kata Danang kepada Solopos.com, Senin.

Danang menyebut sistem zonasi PPDB SMA yang berjalan saat ini kurang memperhatikan asas keadilan. Meski tidak menyebutkan secara detail, dia mengatakan lulusan SMP di Eromoko jauh lebih banyak dibandingkan Wuryantoro. Dengan begitu, semestinya kuota yang diterima di SMAN 1 Wuryantoro lebih banyak dari Eromoko.

Di samping itu, Danang mengusulkan zonasi PPDB SMAN 1 Wuryantoro sebaiknya tidak mencakup Kecamatan Manyaran. Sebab di Manyaran sudah ada SMAN 1 Manyaran. Anak-anak dari kecamatan tersebut seharusnya diprioritaskan untuk masuk ke SMAN di kecamatan itu pula.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengakui sistem zonasi PPDB SMA yang saat ini diterapkan tidak mengakomodasi lulusan SMP secara adil. Sistem ini menimbulkan kegaduhan di desa-desa.

Misalnya, ada satu anak yang diterima di sekolah negeri. Kemudian anak tetangga rumahnya tidak diterima padahal secara akademik tidak kalah bahkan lebih unggul. Hal itu terjadi hanya karena rumah anak yang tidak diterima itu lebih jauh dari sekolah.

“Kalau mau adil, jangan pakai jarak. Sudah kembalikan saja seperti dulu, seleksi masuk berdasarkan potensi akademik siswa. Menurut saya pakai capaian akademik saja,” kata pria yang akrab disapa Jekek tersebut.



Opsi lainnya, kata Jekek, sistem zonasi yang saat ini diterapkan dimodifikasi agar lebih adil. Menurutnya, jarak atau cakupan zonasi yang digunakan semestinya hanya zonasi rukun tetangga.

Daya Tampung Sekolah Negeri

Hal itu seperti yang ditetapkan PPDB SMP di Kabupaten Wonogiri. Calon peserta didik yang berdomisili satu RT dengan sekolah otomatis diterima di sekolah tersebut. Sedangkan calon peserta didik yang berdomisili di luar RT sekolah, harus mendaftar pada jalur seleksi prestasi akademik.

“Nyatanya, PPDB SMP di Kabupaten Wonogiri ini tidak ada masalah dengan menggunakan sistem itu,” jelasnya.

Plt Kepala Cabang Dinas VI Provinsi Jawa Tengah, Agung Wijayanto, menerangkan di Jawa Tengah, daya tampung  SMA/SMK negeri sebesar 41,27% dari total lulusan SMP. Sedangkan di Kabupaten Wonogiri daya tampung SMA/SMK negeri terhadap lulusan SMP sederajat sebesar 49,65%.

Dengan kondisi itu, tidak semua lulusan SMP sederajat bisa masuk di SMA/SMK negeri. Sebagian dari mereka harus melanjutkan sekolah di swasta. Agung mengatakan ada sejumlah wilayah kecamatan yang memang tidak memiliki SMA/SMK negeri atau blankspot.

Akan tetapi, pada PPDB tahun ini ada jalur zonasi khusus untuk wilayah-wilayah blank spot itu sebesar 12% dari daya tampung.

“Sebenarnya sistem zonasi ini kan untuk SMAN yang kuotanya 55%. Sementara yang SMK itu 75% [jalur masuk] menggunakan sistem prestasi. Yang menjadi titik permasalahan itu antara daya tampung [SMA/SMK negeri] dengan lulusan SMP ini belum seimbang,” kata Agung saat diwawancarai Solopos.com di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin.

Kendati demikian, kata Agung, di Kabupaten Wonogiri ketersediaan daya tampung SMA/SMK baik negeri maupun swasta sudah bisa memenuhi lulusan SMP sederajat. Ihwal usulan Bupati Jekek agar Dinas Pendidikan memodifikasi sistem zonasi, hal itu akan menjadi bahan kajian di tingkat provinsi.

Begitu juga dengan saran dari Camat Eromoko Danang Erwanto agar Kecamatan Manyaran tidak masuk dalam zonasi SMAN 1 Wuryantoro. ”Hasil diskusi ini nanti akan kami sampaikan ke Provinsi, kami bahas di sana,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Marketa Vondrousova, Juara Bertahan Wimbledon yang Tersingkir di Laga Awal

Marketa Vondrousova, Juara Bertahan Wimbledon yang Tersingkir di Laga Awal
author
Newswire , 
Abu Nadzib Rabu, 3 Juli 2024 - 18:42 WIB
share
SOLOPOS.COM - Marketa Vondrousova (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Marketa Vondrousova menjadi juara bertahan putri Wimbledon pertama dalam 30 tahun yang tersingkir pada babak pertama ketika dikalahkan peringkat 83 dunia Jessica Bouzas Maneiro.

Petenis Spanyol itu menang 6-4, 6-2 atas petenis peringkat enam asal Ceko, yang tahun lalu menjadi wanita non-unggulan pertama yang meraih gelar juara di All England Club.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Legenda Jerman Steffi Graf menjadi juara bertahan terakhir yang kalah di babak pembukaan, saat ia dikalahkan oleh Lori McNeil pada 1994.

Bouzas Maneiro belum pernah mengalahkan petenis peringkat 40 besar, sementara satu-satunya pertandingan lapangan rumput lainnya yang ia ikuti tahun ini adalah kekalahan pada putaran pertama di turnamen sederhana di Italia.

Koran Solopos

“Saya pikir ini adalah salah satu momen terpenting dalam hidup dan karier saya. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia jadi tidak ada tekanan bagi saya. Saya hanya bisa menikmati momen dan bermain dengan bebas. Saya benar-benar terkejut dengan diri saya sendiri. Saya sedikit gugup pada awalnya tetapi suasananya sangat menyenangkan sehingga saya merasa lebih nyaman. Saya merasa seperti di rumah sendiri,” kata Bouzas Maneiro, dikutip Solopos.com dari Antara, Rabu (3/7/2024).

Bouzas Maneiro akan menghadapi rekan senegaranya dari Spanyol Cristina Bucsa untuk memperebutkan tempat di babak 32 besar.

Vondrousova tiba di London dengan kondisi fisik yang diragukan setelah cedera pinggul kanannya saat terjatuh di turnamen lapangan rumput Berlin bulan lalu.

Emagazine Solopos

Sementara itu, setelah meraih gelar Roland Garros keempatnya dalam lima tahun, Iga Swiatek memperpanjang catatan kemenangan beruntunnya menjadi 20 pertandingan setelah mengalahkan Sofia Kenin 6-3, 6-4 di laga babak pertama Wimbledon.

Beberapa pertandingan yang Swiatek menangi termasuk gelar di Madrid, Roma dan Paris dan 44 pertandingan secara keseluruhan tahun ini, paling banyak di antara petenis putri lainnya.

“Ini adalah awal yang solid dan hasil imbang yang tidak mudah, jadi saya senang memiliki kesempatan untuk memainkan pertandingan lain di sini,” kata Swiatek.

Interaktif Solopos

“Tidak mudah menghadapi juara Grand Slam di babak pertama, jadi kami harus siap untuk segalanya.”

Swiatek mencatatkan rekor 18-0 dalam pertandingan babak pertama turnamen major dan telah mengumpulkan 72 kemenangan tunggal Grand Slam, terbanyak di antara petenis putri mana pun.

Dia memenangi lima pertandingan berturut-turut melawan mantan juara utama.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Dipecat Akibat Kasus Asusila, Ketua KPU RI: Alhamdulillah

Dipecat Akibat Kasus Asusila, Ketua KPU RI: Alhamdulillah
author
Chelin Indra Sushmita Rabu, 3 Juli 2024 - 18:37 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari. (Youtube/KPU RI)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menerima keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memecatnya dari jabatan setelah dinyatakan terbukti melakukan tindakan asusila kepada salah satu anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Pemilu 2024.

Hasyim bahkan ucapkan syukur atasan putusan DKPP yang membuatnya terbebas dari tugas berat sebagai Ketua KPU RI. Menurutnya, tugas sebagai pimpinan KPU sangat berat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya mengucapkan alhamdulillah, dan saya ucapkan terima kasih kepada DKPP yang telah membebaskan saya dari tugas-tugas berat sebagai anggota KPU yang menyelenggarakan pemilu,” jelas Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).

Dia juga meminta maaf. Meski demikian, permintaan maaf tersebut bukan ditujukan secara spesifik kepada korban, melainkan kepada jurnalis.

Koran Solopos

“Kepada teman-teman jurnalis yang selama ini berinteraksi berhubungan dengan saya sekiranya ada kata-kata atau tindakan saya yang kurang berkenan saya mohon maaf,” jelas Hasyim.

Sebelumnya, DKPP resmi menghentikan Hasyim sesuai putusan ketua KPU dalam putusan sidang pembacaan putusan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggaraan Pemilu (KEPP) perkara nomor 90-PKE-DKPP/V/2024 oleh (DKPP) di Kantor DKPP, Jakarta Pusat pada Rabu (3/7/2024).

“Memutuskan: satu, mengabulkan pengaduan Pengadu untuk seluruh; dua, menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada Teradu Hasyim Asy’ari selalu ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum terhitung sejak keputusan ini dibacakan; tiga, Presiden Republik Indonesia untuk melaksanakan putusan ini paling lama tujuh hari setalah putusan ini dibacakan,” ujar Ketua DKPP Heddy Lugito diikuti ketukan palu, seperti yang disiarkan dalam kanal YouTube DKPP RI, Rabu (3/7/2024).

Emagazine Solopos

Kasus ini sendiri diadukan oleh korban yang memberikan kuasa kepada Aristo Pangaribuan, Uli Pangaribuan, Abdul Toni, dkk. Pengadu mengadukan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Dalam pokok aduan, Teradu [Hasyim] didalilkan mengutamakan kepentingan pribadi dan memberikan perlakuan khusus kepada Pengadu [korban] yang bekerja sebagai anggota PPLN di salah satu negara Eropa.

Selain itu, teradu juga diduga telah menggunakan relasi kuasa untuk mendekati dan menjalin hubungan dengan Pengadu. Meski demikian, Teradu membantah semua dalil Pengadu tersebut karena bersifat subjektif dan mengada-ada.

DKPP pun mengungkapkan dalam dua sidang pemeriksaan terungkap sejumlah fakta bahwa Teradu menjalin komunikasi intens kepada Pengadu yang membahas persoalan di luar kedinasan sejak pertama kali bertemu. Lalu, Teradu juga beberapa kali membayar tiket pesawat dan menyewakan apartemen untuk Pengadu. Bahkan, Teradu juga sempat mengajak Pengadu untuk berhubungan badan.

Interaktif Solopos

Tak hanya itu, teradu juga berjanji menikahi pengadu. Usai diminta oleh Pengadu, Teradu membuat pernyataan akan membelikan apartemen hingga membiayai kebutuhan sebanyak Rp30 juta perbulan.

DKPP pun menilai perlakuan Teradu kepada Pengadu di luar kewajaran relawasi kerja antara atasan dan bawahan melainkan seperti sepasang kekasih.

Oleh sebab itu, DKPP menganggap Hasyim Asy’ari melanggar etik seperti yang diatur dalam Pasal 6 ayat (1) dan (2) huruf a serta c, Pasal 7 ayat (1), Pasal 10 huruf a, Pasal 11 huruf a dan d, Pasal 12 huruf a, Pasal 15 huruf a dan d, Pasal 16 huruf e, dan Pasal 19 huruf f Peraturan DKPP No. 2/2017.



Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Usai Dipecat DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy’ari: Alhamdulillah Lepas Tugas Berat”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Perum Bulog Gandeng IIJ Adakan Pelatihan Jurnalisme Warga untuk Karyawan

Perum Bulog Gandeng IIJ Adakan Pelatihan Jurnalisme Warga untuk Karyawan
author
Rohmah Ermawati Rabu, 3 Juli 2024 - 18:36 WIB
share
SOLOPOS.COM - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, saat ditemui wartawan di Gudang Bulog Telukan, Grogol, Sukoharjo, Kamis (1/2/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, JAKARTA–Pengusaha teknologi Elon Musk melalui cuitannya pernah mengatakan bahwa jurnalisme warga (citizen journalism) adalah jalan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Musk juga mendorong agar makin banyak orang yang melaporkan kejadian-kejadian yang bisa menjadi berita secara langsung baik melalui format video atau teks.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menyadari pesatnya kemajuan jurnalisme berbasis digital dan media sosial, Perum Bulog bekerja sama dengan Indonesian Institute of Journalism (IIJ) yang berada di bawah naungan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) akan mengadakan serangkaian pelatihan jurnalisme warga yang ditujukan kepada karyawannya di 26 kantor wilayah.

Sebagian besar karyawan Bulog merupakan kaum milenial dan gen Z.

Koran Solopos

“Sesuai dengan visi transformasi kami, di mana kami terus menerus berusaha meningkatkan pelayanan untuk menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpecaya, maka sudah sepatutnya kami juga beradaptasi dengan kemajuan zaman, termasuk dalam hal jurnalisme warga. Apalagi mengingat kebanyakan karyawan kami adalah generasi muda,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam keterangannya yang dikutip Rabu (3/7/2024).

Bayu menambahkan kebiasaan kaum muda yang suka memposting segala sesuatu di media sosial, bisa menjadi salah satu cara positif untuk menyampaikan visi, kinerja, prestasi dan reputasi yang telah diupayakan oleh Perum Bulog selama ini, asalkan dibina dan diarahkan secara tepat.

Direktur Utama IIJ, Umar Idris, menyambut baik rencana kerja sama ini. “Kami telah menyiapkan serangkaian materi pelatihan termasuk bagaimana cara menggunakan media sosial secara efektif, jurnalisme seluler, teknik bercerita dan lain-lain. Semua disiapkan agar peserta bisa secara maksimal memanfaatkan gawai yang mereka miliki untuk menghasilkan konten yang menarik untuk dilihat,” katanya.

Emagazine Solopos

Dengan adanya serangkaian pelatihan jurnalisme warga ini, diharapkan peserta juga bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan jurnalis. Dalam implementasinya, pelatihan akan meliputi berbagai kegiatan termasuk kunjungan ke kantor media, permainan peran dan pengajaran melalui Learning Management System (LMS).

Pengetahuan Ketahanan Pangan

Selain kerja sama pada pelatihan jurnalisme warga, Perum Bulog juga akan berbagi pengetahuannya mengenai ketahanan pangan kepada para jurnalis yang tergabung dalam AJI serta berminat untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut atas isu ini.

“AJI dengan senang hati mendukung inisiatif baik dari Perum Bulog untuk meningkatkan jurnalisme pangan yang berkualitas di Indonesia. Rotasi bidang penulisan yang sering dialami oleh teman-teman jurnalis, kerap membuat mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengenai isu pangan. Diharapkan dengan kerja sama ini, akan lebih banyak lagi segi penulisan yang menarik mengenai ketahanan pangan,” ucap pengurus AJI lainnya, Asnil Bambani.

Interaktif Solopos

Pangan, terutama beras, sangat menentukan garis kemiskinan di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan pada September 2022 sebesar Rp535.547,00/kapita/bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp397.125,00 (74,15%).

Perum Bulog yang saat ini memiliki fungsi sebagai operator distribusi pada rantai pasok pangan dan telah berpengalaman lebih dari 57 tahun, tentunya memegang peranan penting pada terciptanya ketahanan pangan di Indonesia.

“Bila kita membahas isu pangan, maka kita harus membahas hal ini dari hulu ke hilir dengan melibatkan semua pemegang kebijakan. Serapan gabah dan beras oleh Perum Bulog sangat tergantung pada jumlah dan kualitas produksi petani walaupun kami terus mengutamakan penyerapan dalam negeri,” sebut Bayu.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories