SOLOPOS.COM - Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Pri Harsanto, mengamati tabung gas elpiji palsu yang ditemukan dalam inspeksi mendadak di agen PT Beni Putra Delanggu, Selasa (14/8/2012).(Espos/Moh Khodiq Duhri)

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Pri Harsanto, mengamati tabung gas elpiji palsu yang ditemukan dalam inspeksi mendadak di agen PT Beni Putra Delanggu, Selasa (14/8/2012).(Espos/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Dua toko modern di Kabupaten Klaten kedapatan menjual tabung gas elpiji ukuran 3 kg palsu atau tidak dibuat PT Pertamina.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu dikemukakan pemilik agen tabung gas elpiji PT Graha Gas Niaga, Aditya Nugroho, kepada wartawan di Delanggu, Selasa (14/8/2012). Adit mengemukakan selama dua bulan terakhir dirinya mendapatkan tabung gas elpiji palsu yang tidak dibuat PT Pertamina. Kepalsuan tabung gas elpiji itu terungkap ketika petugas hendak mengisi ulang tabung itu di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). “Petugas tidak jadi mengisi karena tabung gas elpiji itu palsu. Akhinya tabung gas itu dikembalikan kepada agen,” ujar Adit.

Sesuai surat edaran (SE) dari PT Pertamina, kata Adit, semua agen dan pangkalan tabung gas elpiji dilarang mengedarkan tabung palsu tersebut. Jika ketentuan itu dilanggar, sambung Adit, PT Pertamina mengancam mengurangi pasokan tabung gas elpiji kepada agen tersebut. “Kami jelas dirugikan atas keberadaan tabung gas palsu itu,” terang Adit.

Menurut Adit, temuan tabung elpiji palsu terjadi hampir di semua agen di Klaten. Para pemilik agen merasa penasaran dari mana asal tabung gas elpiji palsu itu. Setelah menelusuri, ternyata tabung gas elpiji palsu itu di jual di dua toko modern di Klaten. Adit mengaku sudah memperingatkan pengelola dua toko modern itu agar tidak lagi menjual tabung gas elpiji palsu. Jika dilihat dari tutup segel, sambung Adit, tabung gas elpiji palsu itu berwarna putih sehingga kemungkinan didatangkan dari daerah di Jawa Timur.

Namun begitu, Adit enggan menyebutkan nama masing-masing toko modern yang kedapatan menjual tabung gas palsu itu. “Tidak perlu saya sebut namanya, yang penting sekarang dua toko itu sudah menghentikan penjualan tabung gas palsu,” kata Adit.

Dalam inspeksi mendadak yang digelar Pemerintah Kabupaten Klaten kemarin, petugas menemukan satu tabung gas elpiji palsu yang tersimpan di agen PT Beni Putra. Tabung gas palsu itu sengaja tidak diedarkan oleh pemilik agen setelah turunnya SE dari PT Pertamina. “Totalnya ada sekitar 10 tabung palsu yang kami temukan. Tabung itu tidak kami edarkan sesuai dengan ketentuan dari PT Pertamina,” ujar Hariyanto, pemilik PT Beni Putra.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Pri Harsanto, mengimbau warga lebih teliti dalam memilih tabung gas elpiji yang dijual di pasaran. Selain merugikan agen, kata Pri, pembuatan tabung gas palsu itu juga tidak memperhatikan standar keamanan.

Ciri-ciri tabung gas elpiji palsu

–          Warna cat tabung mudah hilang jika disentuh dengan benda keras
–          Warna cat hijau namun lebih tua dibandingkan yang asli
–          Berat tabung kurang dari 5 kg
–          Tidak ada nomor registrasi pabrik atau ada tetapi palsu
–          Logo elpiji dipasang tak teratur
–          Pemasangan katup tabung kurang pas atau terlalu tinggi.

Sumber: Wawancara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya