Soloraya
Selasa, 7 Juni 2022 - 17:10 WIB

Walah! Uji Coba PLTSa Putri Cempo Solo Tertunda Lur, Ini Penyebabnya

Gigih Windar Pratama  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pekerja pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Solo, Selasa (25/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Uji coba operasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa Putri Cempo di Mojosongo, Solo, yang sempat dijadwalkan pada akhir Mei tertunda. Uji coba dijadwalkan kembali akhir Juni ini.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo Arthaty Mulatsih, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/6/2022), mengatakan proses uji coba mesin PLTSa di Putri Cempo diundur karena masih persiapan. Investor mempersiapkan secara matang dari bahan baku hingga mesin.

Advertisement

“Untuk uji coba mesin PLTSa, masih dalam proses persiapan, rencananya kami uji coba akhir bulan ini. Karena masih menunggu mesin batch kedua dan persiapan pre-treatment untuk bahan baku,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah unit mesin pengolahan dan operasional PLTSa cukup banyak dengan ukuran beragam. Hal ini memakan waktu cukup lama untuk pemasangan sehingga membuat uji coba PLTSa Putri Cempo Solo tertunda.

Advertisement

Menurutnya, jumlah unit mesin pengolahan dan operasional PLTSa cukup banyak dengan ukuran beragam. Hal ini memakan waktu cukup lama untuk pemasangan sehingga membuat uji coba PLTSa Putri Cempo Solo tertunda.

“Datangnya mesin tidak sekaligus, tapi bertahap karena jumlah unitnya yang cukup banyak dan ukurannya beragam. Jadi ini juga membuat uji coba sedikit tertunda,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Solo Jamin Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Aman, Tidak Ada Risiko

Advertisement

Tidak Menghasilkan Emisi

Ia menyebut teknologi PLTSa Putri Cempo Solo yang akan uji coba akhir Juni ini tidak akan menghasilkan emisi sama sekali sehingga pembakaran atau pengolahan sampah menjadi listrik berjalan efisien. “Kita perlu mengetahui teknologi yang digunakan PLTSa di Putri Cempo yaitu gasifikasi. Tidak menghasilkan emisi,” ujar Gatot.

Sampah Diubah Jadi Gas Sintetik

Dengan teknologi tersebut, sampah dimasukkan ke dalam reaktor dengan pengaturan oksigen sedemikian rupa dan dipanaskan sehingga sampah berubah menjadi gas sintetik (syngas). Syngas ini yang dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar genset setelah ada penyaringan dan pendinginan.

Baca Juga: PLTSa Putri Cempo Solo Ubah Teknologi, Jadwal Operasional Berubah?

Advertisement

“Syngas mirip elpiji. Itulah di jadikan sebagai bahan bakar,” imbuhnya. Lebih lanjut, dengan pengelolaan sedemikian rupa, tidak akan ada limbah hasil pembakaran. Terlebih dalam mesin yang digunakan di PLTSa tidak ada cerobong untuk pembuangan.

“Jadi plastik dan lain-lain yang ditakutkan menyebabkan pencemaran lingkungan itu relatif lebih aman bila dibandingkan dengan teknologi incenerator. Pada incenerator, sampah dibakar menghasilkan gas yang berbahaya. Sedangkan di dalam gasifikasi tidak ada cerobong, jadi lebih aman,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Solo Metro Citra Plasma Power (SMCPP) selaku investor PLTSa Putri Cempo Solo mendatangkan 114 kontainer berisi material pembangunan dari Tiongkok, Austria, dan India.

Advertisement

Baca Juga: Menteri ESDM Puji Teknologi Gasifikasi di PLTSa Putri Cempo Solo

Kedatangan kontainer itu bertahap, di mana batch pertama sudah datang 24 dari 57 unit terjadwal. Kemudian pada batch kedua, didatangkan lagi 57 unit kontainer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif