Soloraya
Sabtu, 1 Oktober 2022 - 12:32 WIB

Wali Kota Gibran Ikut Membatik di Festival Laweyan

Afifa Enggar Wulandari  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membatik di Festival Laweyan 2022, Sabtu (1/10/2022). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membatik bersama ratusan orang dalam serangkaian acara Festival Laweyan, Sabtu (1/10/2022) pukul 09.00 WIB.

Kegiatan bertajuk Nyanting Bareng juga diikuti oleh Putra Putri Solo, Camat Laweyan, dan Lurah di Kecamatan Laweyan.

Advertisement

Dimulai pukul 09.00 WIB, Nyanting Bareng berlangsung di Hotel Solia Zigna Laweyan. Di bawah teduh pohon, Gibran bersama ratusan orang menggores canting di atas kain.

Gibran sendiri menuai beberapa komentar dari pembatik lain. Ia bisa menyelesaikan sketching atau menggambar pola batik dalam waktu kurang dari setengah jam.

Advertisement

Gibran sendiri menuai beberapa komentar dari pembatik lain. Ia bisa menyelesaikan sketching atau menggambar pola batik dalam waktu kurang dari setengah jam.

Gibran kemudian melanjutkan proses pewarnaan batik yang sudah ia gambar. Ia memberikan warna kuning pada latar belakang batiknya.

Nyanting Bareng merupakan bagian dari peringatan Hari Batik 2 Oktober. Sementara esok hari, masih akan ada penampilan peragaan busana batik dengan iringan tari, musik, dan nyanyian etnik.

Advertisement

“Peserta nyanting itu umum. Ada dari komunitas, karyawan hotel, wisatawan dan profesional. Ada juga tadi salah satu dari,” kata Tom kepada Solopos.com

Tom menambahkan Festival Laweyan diharapkan mampu menarik wisatawan Soloraya dan luar Soloraya agar mampu menambah nilai ekonomi bagi pengusahab batik.

“Kalau kami adakan ini, gerai batik pada buka. Besok saat pentas gerai malam juga buka, diharapkan pengunjung pada beli,” katanya.

Advertisement

Ada yang berbeda dari Festival Laweyan 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, panitia justru mengharapkan festival ini mampu menarik kunjungan wisata luar Soloraya.

“Kira-kira kami harapkan 70 persen orang luar [luar Soloraya] yang masuk, 30 persen kami penguatan di Solo,” katanya.

Sementara Lurah Laweyan, Agus Wahyu Purnomo mengatakan para lurah juga turut membatik. Di antaranya dari Pajang, Sondakan, Laweyan dan Bumi Kecamatan Laweyan.

Advertisement

“Ini salah satu kita ada komunitas Pasolawi Pajang itu yang memang kluster batik yang ada di Laweyan,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif