SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (25/8/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meyakini jumlah pelaku jual-beli lahan makam di Bong Mojo, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo tidak hanya dua orang. Dia meminta Polresta Solo mengembangkan kasus.
Demikian yang disampaikan Wali Kota Solo kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (25/8/2022) pagi. Polresta Solo menetapkan tersangka kasus jual-beli lahan waktu Gibran menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Saya mohon Pak Kapolres dan seluruh jajarannya untuk mengembangkan kasus ini. Lebih dikembangkan lagi. Saya yakin itu tidak hanya dua orang,” kata dia.
Dia menjelaskan telah menginstruksikan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman serta Pertanahan Kota Solo membantu.
Dia menjelaskan telah menginstruksikan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman serta Pertanahan Kota Solo membantu.
Baca Juga: Warga Hunian Liar Bong Mojo Solo Bisa Dapat Listrik, Begini Penjelasan PLN
“Yang jelas masalah perobohan pagar. Masalah, dari BPN ya, pengukuran luas tanah. Pokoknya kami follow up terus. Enggak selesai pada dua tersangka ini,” paparnya.
Ditanya apakah ada terduga pelaku yang punya peran lebih besar dari tersangka yang telah ditetapkan, Wali Kota Solo mengatakan tidak tahu.
“Ya enggak tahu, biar kasusnya dikembangkan dulu. Tapi sepertinya ada,” jelasnya.
Baca Juga: Wawali Solo Teguh Prakosa Heran Warga Hunian Liar Bong Mojo Bisa Dapat Listrik
Ditanya kapan menertibkan bangunan liar di atas lahan makam Bong Mojo, Gibran mengatakan yang penting warga sudah memahami posisi mereka menempati lahan itu salah.
“Kan ilegal, nanti lah ya. Yang penting mereka tahu dulu posisi mereka. Posisinya salah,” jelasnya.