Soloraya
Kamis, 19 Agustus 2021 - 01:01 WIB

Wali Kota Jogja Ternyata Terbiasa Naik KRL ke Solo

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti saat Solopos talkshow virtual bertema, Merdeka Bertransportasi, Rabu (18/8/2021) malam. (Tangkapan layar).

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa dirinya terbiasa menggunakan transportasi kereta api atau kereta rel listrik (KRL) saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo. Apa pertimbangannya?

“Saya memilih menggunakan KRL jika melakukan perjalanan kerja dari Jogja ke Solo. Biasanya saya turun di Stasiun Purwosari kemudian naik taksi ke Balai Kota Solo,” kata Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti saat Solopos talkshow virtual bertema, Merdeka Bertransportasi, Rabu (18/8/2021) malam.

Advertisement

Selain Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti hadir juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka diwakili Kepala Dishub Solo Hari Prihatno. Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai key note speaker.

Baca juga: KRL Akses Permudah Penumpang Menikmati Layanan KCI

Advertisement

Baca juga: KRL Akses Permudah Penumpang Menikmati Layanan KCI

Hadir juga Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Didiek Hartantyo dan Plt Dirut KCI, Roppiq Lutzfi Azhar. Komunitas pengguna moda transportasi/Pramekers, Yusticia Ida dan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno.

Kemudian Epidemiolog dan dokter RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Adtyanto dan juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Advertisement

Baca juga: Menhub: Transportasi Terintegrasi Menggerakan Ekonomi Masyarakat

KRL Jogja Solo

Lebih lanjut Wali Kota Jogja mengatakan, pertimbangannya karena selain pertimbangan ongkos juga resiko jika menggunakan mobil pribadi. Selain jarak tempuh yang lebih singkat hanya sekitar 40-50 menit, ongkosnya juga saat naik Prameks hanya Rp20.000.

Advertisement

“Apalagi saat ini dengan adanya KRL Jogja – Solo, KRL Tugu-Bandar YIA ini wujud Merdeka Bertransportasi. Juga upaya PT KAI yang luar biasa dalam memberikan kemudahan transportasi bagi masyarakat,” jelas Wali Kota Jogja.

Sementara Kepala Dishub Kota Solo Hari Prihatno mengatakan Pemerintah Kota Solo sudah merancang transportasi terintegrasi sejak 2009. Apalagi dengan adanya bantuan armada Batik Trans Solo menunjang transportasi Solo.

Baca juga: Terus Menurun, Begini Kondisi BOR RS dan Kasus Covid-19 Kota Solo

Advertisement

“Transportasi terintegrasi, BST ke Bandara, Terminal ke Stasiun dan ada KRL Solo – Jogja. Ini luar biasa. Namun untuk mendukung transportasi terintegrasi, kami ingin ada satu kartu untuk BST juga KRL,” ujar Hari.

Sedang pengguna moda transportasi/Pramekers, Yusticia Ida menyebutkan bahwa Merdeka Bertransportasi adalah transportasi yang higienis dan humanis. Selain tariff KRL yang hanya Rp8.000, juga perlu adanya aturan mengenai syarat penumpang.

“Karena saat ini belum semua masyarakat termasuk penumpang KRL Solo – Jogja sudah vaksin. Bukan karena tidak mau vaksinasi namun belum mendapat vaksin. Termasuk juga karena alasan tertentu tidak bisa divaksin. Untuk itu perlu ada aturan tambahan bagi mereka ini,” ujar Yusticia yang mengatakan sekarang bukan Pramekers tapi juga Joglo Line.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif