SOLOPOS.COM - F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Program Besuk Kiamat dilaksanakan oleh Pemkot Solo.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo meminta dinas terkait mempersiapkan infrastruktur pendukung pelaksanaan program Bela Sungkawa Kirim Akta Kematian (Besuk Kiamat). Layanan itu mengolaborasikan teknologi dengan adab lokal.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Rudy, panggilan akrab Wali Kota, mengatakan sudah mengusulkan agar dinas terkait membuat server khusus untuk Besuk Kiamat. Jika hal itu dinilai berat, opsi lain adalah meningkatkan kapasitas bandwidth jaringan Internet bagi kelurahan yang memanfaatkannya.

“Ini launching langsung dipakai, bukan hanya uji coba. Ini adalah inovasi. Kalau masyarakat menikmati program jalan terus. Selain lima
kelurahan yang diujicoba, semua kelurahan di Kota Solo juga akan segera melakukan hal yang sama,” ujarnya kepada wartawan, Kamis
(14/9/2017).

Ia mengatakan Besuk Kiamat adalah inovasi yang mengolaborasikan kecanggihan teknologi dengan adat istiadat lokal. “Selain mengenal kemajuan teknologi, secara personal tetap ketemu. Kalau kesripahan ada anggota keluarga yang masuk ke kelurahan. Kelurahan harus utus personel ke lokasi supaya mengarahkan. Kalau memang [keluarga] tidak mampu, kelurahan wajib membantu. Inilah revolusi mental, melayani tidak dilayani,” kata dia.

Petugas yang datang memberi atur bela sungkawa sekaligus mengirim akta kematian.

Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Jebres, Renita Ina Wijaya, 36, mengatakan sementara ini sudah menyerahkan empat akta kematian. Namun, kebetulan keempat orang yang meninggal ada kepala keluarga.

Prosedur pengurusan Besuk Kiamat untuk kepala keluarga berbeda dengan anggota keluarga. Sejak awal, aplikasi Besuk Kiamat memang belum bisa memroses kematian pada kepala keluarga.

“Berkas langsung kami kirim ke Dispendukcapil. Kami masih akan mencoba untuk memakai aplikasi,” terangnya.

Ia mengatakan jaringan Internet untuk Besuk Kiamat lemot.

Kasi Infrastruktur Diskominfo SP Solo, Taufan Redina, membantah adanya lambatnya jaringan internet untuk program Besuk Kiamat. Menurutnya, tidak lancarnya aplikasi terbaru terjadi karena belum mahirnya para operator di kelurahan.

“Kadang filenya terlalu besar sehingga saat attach file menjadi lambat. Bisa pula operator keliru mengoneksikan internet ke wifi
untuk umum, bukan wifi khusus untuk personel kelurahan,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya