SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)--Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) menolak keras jika dikatakan penyebab mundurnya dua calon investor Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) adalah karena peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres. Jokowi mengaku memiliki pendapat sendiri mengenai hal itu.

Ditemui wartawan di Balaikota Solo, Selasa (4/10/2011), Jokowi mengatakan menurut pendapatnya mundurnya dua investor itu karena Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ setengah-setengah menawarkan pengelolaan tempat wisata itu. Investor menginginkan bisa mengelola semua spot di objek wisata itu, sedangkan Perusda hanya menawarkan lokasi di luar kebun binatang. Kebun binatangnya akan dikelola sendiri oleh Perusda.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya tidak setuju kalau dikatakan mundurnya dua investor itu karena peristiwa bom. Saya yakin mereka pasti memiliki alasan tersendiri, tapi yang jelas bukan bom. Mungkin itung-itungan untung ruginya tidak sesuai, atau mungkin juga, ini mungkin lho ya, karena tidak seluruh area akan diberikan,” jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, akan lebih baik jika BUMD menawarkan seluruh area TSTJ, termasuk kebun binatangnya kepada calon investor, lalu meminta calon investor membuat konsep pengelolaan tempat wisata itu. Harus ditanyakan pula berapa nilai investasi yang bakal ditanamkan dan keuntungan apa yang bisa mereka berikan kepada Perusda dan Pemkot.

“BUMD Jurug diharapkan menjadi BUMD yang simpel. Tugasnya hanya  mengawasi sedangkan pengelolaan diserahkan kepada investor,” tegas Jokowi.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya